Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, penyebab gempa magnitudo 4,9 yang melanda Kabupaten Bandung, Jawa Barat disebabkan oleh Sesar Garsela. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan Sesar Garsela memicu rentetan gempa bumi dangkal di Bandung.
Adanya aktivitas Sesar Garsela di Jawa Barat itu, kata Daryono, memiliki mekanisme sumber pergerakan geser turun. Gempa tersebut gempa dangkal dengan titik pusatnya terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 7.19 LS,107.67 BT atau berjarak 24 kilometer dari arah Tenggara Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang diragukan kebenarannya sampai hasil analisis peristiwa menyeluruh dilaporkan oleh BMKG, dan mengikuti panduan mitigasi dampak bencana dari pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jawa Barat.
"Sesar ini(Garsela) memiliki struktur memanjang dari selatan Garut hingga ke selatan Bandung sepanjang 42 km. Terdapat dua segmen sesar Garsela, yaitu segmen Rakutai (utara) sepanjang 19 km dan segmen Kencana (selatan) sepanjang 17 km,"kata Daryono.
Baik segmen Rakutai dan segmen Kencana di sesar Garsela ini disebut memiliki aktivitas yang sama aktifnya.
Aktivitas gempa yang terjadi di zona sesar Garsela dominan memiliki mekanisme sumber sesar geser (strike slip).
Lebih lanjut, jika mengamati klaster gempa-gempa di Garut selatan, tampak pola zona sesar Garsela berarah baratdaya–timurlaut. Sesar Garsela disebut sebagai sesar aktif karena sejak 2008, BMKG mencatat adanya kluster aktivitas kegempaan atau seismisitas di zona sesar ini. (Tribun Network/mat/man/wly)