Kemudian, mereka membeli gorengan yang dijajakan Nia.
Saat itu, kondisi di sekitar lokasi sedang hujan lebat.
Setelah membeli gorengan, terbesit dalam ingatan IS untuk merudapaksa Nia.
Diketahui, pelaku sudah tiga kali berniat untuk melampiaskan nafsu birahinya kepada korban.
Lalu, sekitar pukul 18.25 WIB, IS melihat korban di Pasar Gelombang saat sedang berjalan menuju rumah.
Lantas, pelaku pun berpisah dari tiga temannya dan membuntuti korban.
Sekitar pukul 18.30 WIB, IS mengadang korban dan menyekapnya.
IS rupanya telah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban, agar memudahkan niat jahatnya kepada gadis penjual gorengan itu.
Awalnya, IS tidak berniat menghabisi nyawa Nia.
"Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk merudapaksanya," ungkap Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono.
Namun, ternyata Nia melakukan perlawanan.
IS akhirnya menyekap korban selama enam menit hingga tak sadarkan diri.
Setelah itu, IS merudapaksa korban dan langsung menguburkannya dalam waktu singkat, sekira sampai pukul 19.30 WIB.
Pukul 20.00 WIB, IS kembali pulang ke rumah dan mengganti pakainnya yang sudah kotor dan basah kuyup, karena kondisi cuaca hujan.