TRIBUNNEWS.CO, CIREBON - Sudirman menangis tak kuasa menahan air matanya saat menceritakan penyiksaan yang dialaminya agar mengaku telah membunuh Vina dan Eky.
Ternyata alat vitalnya sempat dibakar oleh oknum penyidik hingga disuruh squat jump 100 kali.
"Di ruang sel, baru saya kemaluan dibakarin, suruh squat jump 100 kali kalau enggak kuat dipukulin," ujarnya sambil mengusap air matanya.
"Terus pas sudah dianiaya kaya gitu, dikasih makan, kaya ngasih makan ayam disebarin gitu pak, kalau enggak makan sama dipukulin juga," imbuhnya.
Hal ini terjadi saat sidang PK Sudirman di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Jawa Barat, Rabu (2/10/2024).
Masih terngiang-ngiang dengan peristiwa keji itu, Sudirman pun tampak berhenti sejenak dan menenangkan diri.
Setelah itu, ia mengaku dipaksa untuk menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
"Pas itu saya di ruangan penyidik disuruh bikin BAP, saya enggak mau, saya dipukulin terus sama polisi. Saya disuruh tanda tangan. Pas itu saya melihat saudara Eko ditendang, dipukulin, hidungnya ditendang sampai berdarah, suruh ngakuin," ucapnya.
"Saya lihat di papan ada nama-nama teman saya, saya juga kaget, ada nama teman saya sebagai peran ini ini, saya enggak tahu lupa nama perannya," ujar Sudirman.
Kronologi Penyiksaan Sudirman
Mulanya Sudirman menceritakan ketika ditangkap polisi terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky, pada 31 Agustus 2016.
"Sebelum ditangkap, saya habis main ke rumah kakak saya, terus setelah itu adek saya SMS suruh jemput sekolah. Pulang saya mau jemput, nah Jaya manggil saya mau pinjAm motor untuk mengambil gitar, terus saya pinjamin," kata Sudirman. Dipantau dari Breaking News KompasTV.
"Beberapa menit polisi datang langsung menendang motor. Jaya juga langsung ditangkap, dibawa ke mobil semua menuju ke Polres (Cirebon)," sambungnya.
Ia menyebut saat sampai di Polres Cirebon, ia disiksa untuk dipaksa mengaku sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eky.