Ia melaporkan kasus penipuan setelah anaknya, AIB, gagal masuk Bintara Polri meskipun telah menyetor uang ratusan juta rupiah kepada seorang calo berinisial FAI.
Tanri Bangun mengaku telah membayar Rp 385 juta, namun anaknya tetap tidak diterima.
Laporan ini sudah dibuat di Polda Sulsel pada 18 September 2024, dengan nomor LP/B/829/IX/2024/SPKT/POLDA SULAWESI SELATAN.
Baca juga: Polisi Tangkap Penipu Bermodus Iming-iming Bisa Masuk Akpol, Korban Merugi Miliaran Rupiah
Polda Sulsel mengingatkan masyarakat bahwa proses penerimaan calon anggota Polri tidak memungut biaya
"Jika ada yang menawarkan bantuan dengan imbalan uang, itu pasti penipuan," tegas Kombes Pol Didik Supranoto, Kabid Humas Polda Sulsel.
Tips Mengenali Modus Penipuan Jalur Khusus Masuk Akpol atau Institusi Lain
1. Janji Pasti Lolos dengan Imbalan Uang
Waspadalah jika ada orang yang menjanjikan kelulusan dalam seleksi masuk institusi seperti Akpol atau Polri dengan meminta uang.
Proses seleksi resmi tidak memerlukan biaya tambahan, dan janji lolos dengan membayar adalah tanda awal modus penipuan.
2. Menggunakan Jalur Khusus atau Kuota Khusus
Para pelaku seringkali mengklaim memiliki akses ke "jalur khusus" atau "kuota tertentu" yang bisa menjamin penerimaan.
Hal ini tidak pernah benar, karena seleksi resmi hanya berdasarkan prestasi dan kemampuan peserta.
3. Permintaan Uang Bertahap
Penipu biasanya meminta pembayaran uang dalam beberapa tahap dengan alasan kebutuhan administratif atau pelatihan tambahan.