TRIBUNNEWS.COM – Supriyani (37), seorang guru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), beberapa hari ini disorot karena dituding menganiaya siswanya yang merupakan anak polisi.
Sana Ali, Kepala Sekolah SDN 4 Baito tempat Supriyani mengajar, mengungkap sosok guru wanita itu.
Ali mengaku sudah mengenal Supriyani sebelum menjadi kepala sekolah di sana.
“Memang orangnya baik,” kata Ali dikutip dari tayangan video Kompas TV di YouTube hari Rabu, (23/10/2024).
“Jadi, saya sama sana itu, memang dia itu guru yang rajin,” katanya menambahkan.
Ali juga membantah telah terjadi penganiayaan oleh Supriyani terhadap siswanya.
“Tidak ada kejadian. Tidak ada kejadian seperti ini,” kata Ali.
Namun, kata Ali, keluarga korban mengatakan tetap percaya bahwa penganiayaan itu benar-benar terjadi.
“Tetap yakin bahwa kejadian terjadi di sekolah.”
Kronologi dugaan penganiayaan
Supriyani sempat ditahan mulai 16 Oktober 2024 setelah ditetapkan menjadi tersangka.
Kapolres Konawe Selatan AKBP Febry Sam mengatakan peristiwa ini bermula pada 24 April 2024 lalu.
Baca juga: Pengakuan Guru Supriyani, Dipaksa Mengaku oleh Penyidik, Keluarga Korban Minta Uang Damai Rp50 Juta
Kala itu siswa SD yang berinisial M sedang bermain. Kemudian, Supriyani datang untuk menegurnya hingga terjadi penganiayaan.
"Kejadian terjadi pada Rabu (24/4/2024) di sekolah, saat korban telah bermain dan pelaku datang menegur korban hingga melakukan penganiayaan," kata AKBP Febry Sam, Senin (21/10/2024).
Febry juga mengonfirmasi bahwa siswa tersebut adalah anak anggota Polsek Baito berpangkat Aipda.