TRIBUNNEWS.COM, SULTRA - Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, mengaku seperti dihalangi ketika akan bertemu dengan guru honorer Supriyani.
Surunuddin mengklaim sempat kesulitan menemui Supriyani yang tengah tersandung kasus dugaan penganiayaan terhadap muridnya.
Bahkan, Surunuddin mengaku perlu waktu dua hari agar bisa berjumpa dan berkomunikasi dengan Supriyani.
"Saya mau ketemu saja sama Supriyani kayak dihalang-halangi," ujar Surunuddin dalam konferensi pers di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis, (31/10/2024).
"Mereka anggap jangan sampai didamaikan, loh kok begitu."
Menurut Surunuddin, dia hendak menemui Supriyani guna memastikan dan mendengar kronologi langsung dari Supriyani.
Dia kesal kepada pihak yang dinilainya mencari panggung dalam kasus Supriyani.
"Selama ini kan saya cuma dengar dari media, saya lihat kasus ini mulai dimanfaatkan dan digunakan sebagai panggung."
Poin pernyataan lainnya
Dalam konferesi pers itu Surunuddin juga melontarkan sejumlah pernyataan perihal kasus Supriyani.
Pertama, mengenai Camat Baito, Sudarsono, yang dikabarkan dicopot pada hari Selasa, (28/10/2024). Dugaan pencopotan itu menuai sorotan.
Baca juga: Bupati Konsel Sultra Blak-blakan Copot Camat di Tengah Viral Kasus Guru Supriyani: Ini Alasannya
Ada yang menduga bahwa Sudarsono diganti karena membantu Supriyani dalam menghadapi kasusnya.
Akan tetapi, Sudarsono mengaku tak pernah ikut campur dalam persoalan hukum yang sedang dihadapi Supriyani.
Dia hanya memberi Supriyani fasilitas rumah aman yang di rumah jabatan Camat Baito hingga kendaraan mobil dinas.
Sementara itu, Surunuddin membantah bahwa Sudarsono dicopot. Kata dia, Sudarsono hanya ditarik untuk keperluan pembinaan kepegawaian.