Karena posisi Kaisar di tengah pantai, teman-temannya tidak berani membantu.
"Waktu video call masih terlihat dan mencoba ke atas. Teman-temannya ngga ada yang berani nolong ke atas, riskan sangat berbahaya, banyak kejadian," ucapnya.
Wox menyampaikan, satu jam kemudian, tim SAR datang untuk berusaha menyelamatkan.
Setelah beberapa jam tidak ada kabar berita, drummer Matta Band itu memutuskan untuk berangkat ke Bali.
Setibanya di Bali, Wox tidak langsung bisa nyebrang ke Nusa Penida pada Rabu Malam.
Ia harus menunggu pagi hari untuk bisa mencapai tempat tersebut.
"Ketika sampai di Kelingking Beach, bertemu tim SAR. 10 menit kemudian, ada mayat terapung. Ketika dilihat pakai kamera, benar itu muka anak saya dan tim SAR langsung mengarah ke jenazah itu," jelasnya.
"Pas disamperin ternyata benar itu anak saya," sambungnya.
Wox mengakui ia bersama Tim SAR membawa jenazah Kaisar ke rumah sakit.
Kemudian, sang anak dilakukan pemeriksaan hingga autopsi untuk mengetahui lebih dalam penyebab meninggalnya sang anak.
"Kalau menurut tim SAR, anak saya diduga meninggal karena tergulung arus ombak bawah di pantai itu. Karena arus ombaknya begitu deras," ungkapnya.
Wox akhirnya membawa jenazah sang anak ke rumahnya di Sumedang, Jawa Barat.
Jenazah akhirnya dimakamkan pada Jumat pagi pukul 08.00 WIB.
"Proses dari rumah sakit, kemudian pengiriman jenazah dari bandara Ngurah Rai sampai rumah saya, semua berjalan lancar gak ada hambatan. Proses pemakaman juga begitu lancar, khusyuk, dan khidmat," ujar Wox.