TRIBUNNEWS.COM - Guru Supriyani sempat menandatangani surat damai saat bertemu Aipda WH dan istrinya di rumah jabatan Bupati Konawe Selatan, Selasa (5/11/2024).
Supriyani juga sempat berpelukan dengan istri Aipda WH dan bersalaman.
Sehari kemudian, Supriyani mencabut surat tersebut karena merasa tertekan.
Wanita 36 tahun itu tak mengetahui adanya upaya perdamaian saat dibawa ke rumah jabatan Bupati Konawe Selatan.
Berikut 3 fakta pertemuan Supriyani dengan Aipda WH.
-
Pengakuan Supriyani
Saat berada di Propam Polda Sultra, Supriyani menjelaskan proses damai yang dilakukan di rumah jabatan Bupati Konawe Selatan.
Awalnya Supriyani hendak mendatangi Mapolda Sultra untuk menjalani pemeriksaan.
Namun kuasa hukumnya, Samsuddin, memintanya ke rumah jabatan Bupati Konawe Selatan sehingga pemeriksaan dijadwalkan ulang.
"Kemarin sudah ada panggilan ke Propam. Namun sebelum saya berangkat ke Propam, saya dibawa ke Rujab Bupati Konawe Selatan untuk dipertemukan oleh orang tua korban."
"Dan di situ, isi percakapan Pak Bupati itu untuk atur damai dan permintaan maaf. Tapi bukan permintaan mengakui kesalahan," ungkapnya.
Baca juga: Anak Aipda WH Sempat Ngaku Jatuh ke Sawah ke Guru Lilis saat Ditanya, Bukan Dipukul Supriyani
Supriyani menyerahkan upaya damai tersebut kepada Samsuddin.
Ia tidak sempat membaca surat damai yang dibuat Samsuddin.
"Saya di situ, pengacara saya telah mengetik itu surat dan saya tidak baca juga isinya karena saya serahkan semua pengacara. Disitu saya disuruh tandatangan," katanya.
Menurutnya, ada upaya menghentikan proses sidang yang masih berjalan.