Ia menegaskan, persoalan yang terjadi hari ini sudah di luar batas dan mencederai rasa kemanusiaan serta secara jelas mencoreng wibawa TNI yakni anak kandung rakyat.
"Saya sudah periksa korban terkait kasus ini dan mengaku dia punya bekas memar di di muka, dagu, dada, leher hingga saat ini bola mata masih keluar darah," ucapnya.
Terpisah, Wakil Komandan Pomal Lantamal XIV Sorong Mayor (PM) Anton Sugiharto yang dihubungi mengiyakan adanya laporan kasus pengeroyokan tersebut.
"Laporan sudah masuk tapi saat ini masih proses penyelidikan secara internal," katanya.
Kronologis kejadian
Sebelumnya, korban Mustaqim Sulle bersama temannya kunjungi Suprau untuk menikmati libur akhir pekan.
Baca juga: Detik-detik Oknum TNI Aniaya Polisi di Batam, Pelaku Ajak 3 Pria Berpakaian Sipil
"Saat itu teman saya yang Brimob Sorong lebih dulu pulang, namun saat saya mau balik saya dipegang oleh oknum anggota TNI AL di Kelurahan Suprau," katanya.
Ia mengaku, saat itu dia diperiksa oknum TNI AL tersebut sembari memegang salah seorang pria di Pantai Suprau Kota Sorong, tak lama kemudian dia digiring ke dekat pantai.
Setibanya di tepi pantai, Mustaqim Sulle disuruh buka baju lalu dadanya diinjak seorang perwira.
Mustaqim Sulle lalu mengaku dirinya punya keluarga dekat yang juga anggota, namun aksi kekerasan terus berlanjut.
"Karena ngaku ada keluarga anggota, saya justru terus dipukul sambil paksa ngaku anggota atau bukan," katanya.
"Saya pasrah dan minta lebih baik mereka bunuh saja, sebab dari awal saya sudah bilang saya sipil bukan anggota," ucapnya.
Penulis: Safwan
Artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul Ibu Korban Minta Keadilan Panglima TNI soal Dugaan Pengeroyokan Oknum Anggota TNI AL di Kota Sorong