News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Lewotobi

Namai Anaknya Gibran, Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki Melahirkan Saat Mengungsi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menyaksikan letusan Gunung Lewotobi Laki Laki dari Desa Lewolaga di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada 9 November 2024. (Photo by ARNOLD WELIANTO / AFP)

 

TRIBUNNEWS.COM, FLORES -  Sejumlah warga masih berada di lokasi pengungsian akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Katarina Kire Kwuta (25) misalnya.

Perempuan ini terpaksa harus tinggal di tenda pengungsian  akibat rumahnya di Nawakote, Kabupaten Flores Timur,  terdampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.

Katarina juga melahirkan saat mengungsi.

Ia melahirkan anaknya di Puskesmas Lewolaga, Kecamatan Titihena Rabu (11/13/2024) dini hari sekitar pukul 01:00 Wita. 

Sebelum melakukan persalinan, warga Desa Nawakote tersebut dibawa petugas kesehatan ke Puskesmas Lewolaga dari posko pengungsian di Desa Kobasoma.

"Tadi malam pukul 01.00 lewat saya melahirkan, setelah bayi saya dibawa ke tenda pengungsian tadi pagi jam 11" ujar Katarina ditemui di tenda pengungsian.

Kurang lebih 10 jam ia dan bayinya berada di Puskemas Lewolaga.

Ia terpaksa kembali ke posko pengungsian bersama bayinya karena berdasarkan informasi dari petugas kesehatan Puskesmas tersebut sudah penuh.

"Kata petugas pasien terlalu banyak ibu hamil jadi kami bawa pulang ke sini," katanya 

Ia mengaku, anaknya sehat-sehat setelah diperiksa dokter di posko pengungsian.

Namun, Katarina tetap khawatir, buah hatinya itu kepanasan di tenda pengungsi yang sempit dan berdebu.

Sebelumnya Katarina dan suaminya Paulus Raka Tapun (35), sejak erupsi dasyat Gunung Lewotobi Laki-laki pada Senin 4 November 2024 lalu, mereka sempat mengungsi ke Desa Hikong Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.

Kemudian mereka dipindahkan ke Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.

"Sebelumnya kami mengungsi ke Boganatar satu minggu, kemudian dipindahkan di sini," ujarnya.

Alasan Anaknya Diberi Nama Gibran

Katarina memberi nama Gibran untuk anak yang baru dilahirkannya.

Bukan tanpa sebab dirinya bersama suami memberi nama Gibran untuk bayi laki-lakinya.

Pemberian nama Gibran ini karena Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka akan memantau posko pengungsian di Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur.

"Saya kasih nama Gibran karena besok Wakil Presiden RI Gibran mau datang kunjungi kami," ujar Katarina.

Seorang bayi asal Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur tidur di posko pengungsian di Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena pasca dilahirkan di Puskesmas Lewolaga, Rabu 13 November 2024 sekitar pukul 01:00 malam. ()

Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Permukiman RI Maruarar Sirait menyampaikan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka akan meninjau langsung lokasi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, termasuk pengungsian warga.

Kata Maruarar, kunjungannya itu akan dilakukan di sela-sela agenda Gibran melakukan perjalanan dinas ke beberapa daerah.

"Bapak Wapres ada rencana ke Makassar, kemudian ke Toraja. Kemudian nanti akan langsung ke lapangan (lokasi Gunung Lewotobi Laki-Laki) dalam beberapa hari ini," kata Maruarar kepada awak media saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (12/11/2024).

Meski begitu, Maruarar belum dapat memastikan waktu atau tanggal pasti dari kunjungan tersebut.

Dirinya hanya memastikan kalau Gibran akan mulai melakukan kunjungan kerja dalam waktu dekat ini.

"Bisa dalam tiga hari ini yang pasti itu jadwalnya beliau," kata dia.

Aktivitas Gunung Lewotobi

Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki belum memperlihatkan tanda-tanda menurun.

Gunung tersebut terus menerus erupsi disertai gemuruh kuat sejak Selasa malam.

Gemuruh kuat dari gunung Lewotobi Laki-laki ini dirasakan warga di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT.

Ada yang Meninggal

Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang meninggal di tempat pengungsian kembali bertambah.

Kali ini pengungsi bernama Etalia Eni Tapun (78), warga Desa Nawakote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tobias Puka, keluarga korban, mengungkapkan, Etalia meninggal di Kampung Natargahar, Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka pada Kamis (14/11/2024).

"Dia meninggal tadi subuh sekitar pukul 04.00 Wita,” ucap Tobias saat dihubungi, Kamis.

Tobias menuturkan, Etalia dan keluarga mengungsi ke Natargahar sejak Senin (4/11/2024). Sebelum mengungsi dia sudah menderita penyakit kanker dan tumor.

Namun selama di pengungsian kondisinya semakin parah. Pihak keluarga tidak bisa berbuat banyak, apalagi mereka juga adalah korban erupsi Gunung Lewotobi.

Tobias menambahkan Etalia akan dikuburkan di Natargahar. Dia berharap dukungan pemerintah.

"Saat ini kami sangat kesulitan, terutama peti jenazah. Semoga pemerintah bisa membantu kami,” ucapnya.

Sumber: Tribun Flores/Kompas.com

Erupsi Gunung Lewotobi yang La

Artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Bayi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi yang Lahir di Pengungsian Diberi Nama Gibran

 

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini