News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa Disuruh Menggonggong

Reaksi Kepsek di Surabaya Tahu Siswanya Dipaksa Menggonggong, Kini Ngotot Penjarakan Pengusaha IV

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Tangkap layar video viral saat Ivan Sugianto paksa siswa sujud dan menggonggong dan (Kanan) Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto saat menjelaskan perkembangan penyelidikan dugaan perundungan yang dialami murid SMA Gloria 2, di Polrestabes Surabaya, Rabu (13/11/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Gloria 2 Surabaya, Jawa Timur, tak berdaya tahu siswanya dipaksa menggonggong oleh pengusaha berinisial IV.

Aksi arogan yang dilakukan IV terhadap siswa SMA berinisial EV itu kini viral.

Tindakan IV itu dilakukan di SMA Gloria 2 Surabaya dan disaksikan oleh kepala sekolah.

Namun, kepala sekolah 'membiarkan' kejadian tersebut.

Diduga kepala sekolah ketakutan. Sebab, IV datang bersama rombongan.

"Dia tidak berdaya menghalangi itu. Akhirnya terjadi, diangkat sekuriti biar tidak melakukan tapi tetap dilakukan," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Akmarawita, dilansir Surya.co.id.

Orang tua siswa yang dipaksa menggonggong pun tak mampu berbuat banyak.

Ibu siswa tersebut bahkan pingsan melihat anaknya dipaksa sujud dan menggonggong.

"Orang tua (siswa) terpaksa menyetujui, habis itu ibunya langsung kejang dan pingsan," terangnya.

Beberapa hari setelahnya, pihak sekolah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya.

Pihak sekolah juga telah menyewa jasa pengacara untuk menangani kasus ini.

Baca juga: Fakta Kasus Pengusaha di Surabaya Paksa Siswa SMA Sujud dan Menggonggong

Hingga kini, sudah ada delapan saksi yang diperiksa, satu di antaranya adalah IV.

Kepolisian juga telah mengamankan barang bukti berupa flashdisk yang berisi rekaman CCTV.

Kendati demikian, kedua pihak yang berselisih telah sepakat berdamai.

Baik IV maupun siswa berinisial EV memahami kesalahan dan telah saling memaafkan.

Kesepakatan damai ini juga telah diunggah di berbagai platform media sosial.

Namun, pihak sekolah tak mundur dan 'ngotot' ingin memenjarakan IV.

"Pihak sekolah Gloria 2 terus mendesak agar Polrestabes Surabaya meneruskan proses hukum," kata Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.

Alasan Pihak Sekolah Enggan Cabut Laporan

Kuasa hukum SMA Gloria 2 Surabaya, Sudiman Sidabukke mengungkapkan alasan pihak sekolah enggan mencabut laporan.

Menurutnya, konflik murid SMA Gloria 2 Surabaya dengan siswa dari sekolah, merembet mengganggu keamanan sekolah.

Peristiwa itu terjadi pada 21 Oktober 2024. Ada sekelompok orang yang kemudian mendatangi SMA Gloria 2 Surabaya.

Mereka membuat keributan di sekolah tersebut. Keributan yang dimaksud adalah kehadiran IV yang memaksa EV bersujud dan menggonggong.

Saat keributan terjadi ada ratusan orang tua telepon menanyakan apakah anak mereka aman di sekolah atau tidak.

Atas tindakannya, kata Sudiman, IV bisa dijerat Pasal 335 karena ada unusr paksaan.

Baca juga: Sosok Wakasatreskrim Disebut Dekat dengan Pengusaha Surabaya IV yang Suruh Siswa SMA Menggonggong

"Banyak siswa-siswa yang ketakutan untuk pergi ke sekolah. Orang tua juga tidak nyaman."

"Oleh karena itu, kami percayakan kepada pihak kepolisian supaya diselesaikan dengan yang terbaik," tandasnya.

Kronologi Kejadian

Perseteruan ini bermula dari ledekan yang terjadi antara siswa SMA Gloria 2 dan siswa SMA Cita Hati di Instagram.

Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Akmarawita Kadir, menjelaskan ledekan tersebut muncul setelah pertandingan basket antar sekolah.

"Seminggu sebelumnya, mereka pertandingan basket. Basket ada tim Gloria dan tim lain."

"Diejek ini rupanya sekolah Cita Hati yang berdekatan dengan Gloria," ungkapnya.

Orang tua siswa yang diejek tidak terima dan mendatangi SMA Kristen Gloria 2 untuk menuntut pertanggungjawaban.

Mereka menunggu anak-anak yang diduga terlibat dalam ledekan tersebut.

Saat itu, Ivan datang bersama rombongan.

Dalam situasi yang memanas, IV kemudian memaksa EV untuk bersujud dan menggonggong.

Karena ada keributan, akhirnya kepala sekolah menyuruh mereka masuk.

"Meminta anak yang mengejek minta maaf dengan cara jongkok dan menggonggong."

"Ibu kepala sekolah membiarkan bullying terjadi. Iya itu pasti (ketakutan)," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 4 Fakta Kasus Siswa SMA Gloria 2 Surabaya Dipaksa Bersujud dan Mengonggong, Ini Penyebab Perseteruan

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Arum Puspita)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini