"Korban langsung dibawa ke klinik usai ditemukan, namun dinyatakan meninggal dunia," kata Yaman.
Baca juga: Sosok Siswi Kelas I SD Tewas Dirudapaksa di Banyuwangi, Dikenal Cerdas dan Ceria
Periksa 10 saksi
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, jajarannya sudah turun tangan dalam kasus ini.
Polisi sudah meminta keterangan 10 saksi, yang terdiri dari guru, orang tua DCNA dan warga sekitar.
Rama menegaskan komitmennya mengusut kasus tewasnya DCNA sampai tuntas.
"Polresta Banyuwangi berkomitmen untuk segera mengungkap dan menangkap sekaligus memproses hukum pelaku. Dari awal kejadian, kami berkolaborasi di-back up dengan teman-teman dari Polda Jatim," katanya.
Rama menambahkan, selain saksi, sejumlah barang bukti telah diamankan.
Antara lain sepeda yang dinaiki korban untuk bersekolah, sepatu, permen lolipop, dan pakaian.
Dugaan sementara, DCNA jadi korban pembunuhan, rudapaksa dan pencurian.
Diketahui perhiasan korban dilaporkan hilang dalam kasus ini.
Menteri PPPA turun tangan
Kasus tewasnya DCNA menyita perhatian Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi.
Arifah turun langsung mendatangi kediaman keluarga korban.
Ia mengecam tindakan kekerasan yang menewaskan DCNA .
Oleh karenanya, Arifah mendesak polisi segera bisa menangkap pelaku.
"Ini perbuatan di luar batas kemanusiaan, sangat keji, dan tidak manusiawi."
"Saya yakin pihak kepolisian pasti ingin segera mengungkap siapa sebetulnya pelakunya," kata dia, dikutip dari TribunJatim.com.