News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sritex Pailit

Cerita Karyawan PT Sritex: Dirumahkan, Harus Putar Otak Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas buruh di lingkungan pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Purnama (53), seorang karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), kini menghadapi kesulitan setelah perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut dinyatakan pailit.

Dengan keputusan manajemen untuk merumahkan Purnama dan sekitar 2.500 karyawan lainnya, situasi ini berdampak langsung pada kehidupan keluarganya.

Menurut Purnama, keputusan manajemen PT Sritex untuk meliburkan karyawan diakibatkan oleh tidak adanya bahan baku yang tersedia untuk produksi.

Bahan baku yang biasanya digunakan untuk produktivitas tekstil di PT Sritex telah dibekukan.

Sebagai tulang punggung keluarga, Purnama harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ia memiliki dua anak, di mana anak pertama sedang cuti kuliah karena kesulitan membayar uang pendidikan, dan anak kedua masih duduk di kelas satu SMA.

"Tanggungan di rumah itu dua anak dan satu istri, anak ke satu laki-laki masih kuliah tapi saat ini sedang cuti satu semester karena belum ada uang untuk membayar kuliah."

"Kemudian anak nomor dua perempuan masih kelas satu SMA," terang Purnama, Sabtu (16/11/2024).

Selain itu, Purnama juga merawat ibunya yang menderita stroke.

"Ibu kena stroke, ya kami merasa kalau Sritex di pailit ini kami merasa susah, karena beban keluarga juga banyak. Kami berusaha mudah-mudahan Sritex pulih kembali," ujarnya. 

Purnama berharap agar situasi PT Sritex segera membaik, sehingga karyawan dapat kembali bekerja dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Baca juga: Penyelamatan Sritex Dipertanyakan, 2.500 Karyawan Sudah Dirumahkan, Kini Bakal Ada PHK Besar-besaran

"Harapan saya sebagai karyawan agar cepat-capat membaik. Saya merasa sedih, merasa susah dengan keadaan yang tidak seperti biasanya," paparnya.

Ia menambahkan, perasaan ini juga dialami oleh ribuan karyawan lainnya.

Meskipun dalam kondisi sulit, Purnama bersyukur karena masih mendapatkan haknya berupa gaji, meskipun tidak sesuai dengan sebelumnya.

Ia juga menyebut, hak-hak yang diberikan oleh PT Sritex tak pernah telat meski sedang menghadapi permasalahan pailit.

"Selama saya kerja di Sritex, sejak 95 kurang lebih hampir 30 tahun soal gaji Aman-aman saja, tidak ada masalah. Gajian tidak pernah telat, hingga bulan kemarin tak pernah telat," tandanya. 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Curhat Karyawan PT Sritex Sukoharjo Dirumahkan : Pusing Bayar Uang Pendidikan Anak, Orang Tua Sakit

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini