News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Bunuh Warga di Kalteng

Fakta Baru Kasus Polisi Tembak Mati Sopir Ekspedisi di Kalteng, Terungkap Sosok Pembeli Mobil Curian

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigadir AK (kiri) dan Yuliani, istri Haryono. Brigadir AK dan Haryono ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan dan pencurian sopir eksidisi di Kalimantan Tengah.

TRIBUNNEWS.COM, KALTENG - Fakta baru terungkap terkait kasus penembakan bermotif pencurian yang melibatkan oknum polisi Brigadir AK atau Brigadir Anton Kurniawan di Kalimantan Tengah (Kalteng).

Diketahui Brigadir AK menembak mati sopir ekspedisi, Budiman Arisandi kemudian mencuri kendaraan yang digunakan korban lalu dijual.

Baru-baru ini terungkap bila sosok yang membeli mobil bak terbuka hasil pencurian yang dilakukan Brigadir AK bersama tersangka Haryono ternyata seorang anggota TNI.

Selain itu, terungkap pula detik-detik pencurian dengan kekerasan (Curas) yang dilakukan Brigadir AK dan Haryono pada Rabu (27/12/2024).

Brigadir Anton dan Haryono Konsumsi Sabu Saat Cari Target Pungli

Suriansyah Halim, kuasa hukum Brigadir Anton alias Brigadir AK, peristiwa pembunuhan dan pencurian kendaraan bermula saat Haryono menghubungi Brigadir Anton via video call untuk membuat janji bertemu pada Selasa (26/12/2024).

Kemudian Haryono dan Brigadir Anton bertemu di depan Museum Balanga, Jalan Tjilik Riwut Km 2,5, Kota Palangka Raya sekira pukul 15.00 WIB. 

Setelah mereka bertemu, keduanya sepakat untuk mengemudikan satu mobil, lalu mereka menuju indekos Haryono.

Baca juga: Brigadir AK Tembak Warga, Mahasiswa Demo Tuntut Kapolda Kalteng dan Kapolresta Palangka Raya Dicopot

"Mereka sepakat menggunakan mobil Anton yang Sigra itu," ujar Halim saat ditemui awak media di kantornya, Kamis (19/12/2024). 

Halim menyebut, tujuan Brigadir AK dan Haryono menggunakan mobil Sigra dikarenakan Brigadir Anton memiliki aplikasi E-Tilang. 

Jadi, tujuan Brigadir Anton dan Haryono adalah mencari 'uang receh' atau pungli, dengan mencari kendaraan yang warnanya tidak sesuai dengan nomor polisi yang terdaftar. 

Saat menemukan ketidakcocokan, ujar Halim, maka Brigadir Anton dan Haryono akan memberhentikan mobil tersebut dengan harapan, mengambil 'uang damai' dari sopir kendaraan yang bermasalah tersebut. 

Baca juga: Kasus Polisi Tembak Warga di Kalteng Seret Sopir Taksi Online Tersangka, DPR Minta Diusut Transparan

Setelah menyimpan mobil Haryono di kediamannya, Brigadir Anton bersama Haryono berkeliling di dalam Kota Palangka Raya, lalu dilanjutkan ke arah Banjarmasin. 

Setibanya di daerah Tumbang Nusa atau perbatasan Palangkaraya Pulang Pisau, Halim mengatakan, Haryono mengeluarkan sabu. 

"Kemudian di pinggir jalan, Anton dan Haryono menyabu dulu," kata Halim. 

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini