Pembelinya mayoritas berasal dari wilayah Magelang.
Juga ada dari luar provinsi seperti DI Yogyakarta.
“Setiap hari pasti ada orang yang heran, kok bisa murah banget. Kalau ditanya rugi, ya nggak. Alhamdulillah, rezekinya cukup saja,” katanya.
4. Tidak memiliki resep
Atik mengaku tidak memiliki resep khusus dalam meracik hidangan yang ia jajakan.
Namun menurut pengunjung, mie ayam buatannya terkenal segar dan kuahnya tak membuat tenggorokan enek.
Dia melanjutkan, setiap hari dirinya mampu menjual 4 kilogram mie dan 3 kilogram ayam yang diolah menjadi ratusan porsi mie ayam.
5. Bantu Ekonomi keluarga
Meski harga yang ia patok sangat terjangkau, usaha ini tetap memberinya penghasilan yang cukup untuk membantu perekonomian keluarganya.
Baginya, keuntungan sedikit yang disyukuri jauh lebih berharga daripada mengeluh tanpa kerja.
"Alhamdulilah nggak (rugi). Dari pada aku nggak kerja, jadi sedikit-sedikit aja disyukuri. Saya perhari dapat hasil bersih Rp 200-150 ribu," katanya.
Baca juga: Cerita Warga Dapat Ganti Rugi Proyek Bendungan Bener: Ada yang Ingin Beli Mi Ayam hingga Kebun Sawit
6. Bermula kesulitan ekonomi
Ide untuk menjajakan mie ayam murah tidak muncul begitu saja.
Menurut Atik, gagasan ini berawal dari pengalamannya menghadapi kesulitan ekonomi.