Kepada wartawan, AOS mengaku disekap dan diculik lima orang pelaku menggunakan mobil dan dibawa menuju Riau.
"Awalnya ada laki-laki nanya kalau saya adik disebutnya nama abang dan kakak saya. Saya bilang iya. Tiba-tiba saya ditarik dan dipaksa masuk ke dalam mobil. Saya sudah teriak tidak mau, tapi dipaksa masuk saja," kata AOS, Jumat (22/11/2024).
Katanya, sepanjang jalan, dirinya mengalami trauma dan mengaku sangat ketakutan atas kejadian tersebut.
"Saya sempat meminta berhenti untuk kencing. Tapi, mereka bilang sabar, sudah mau sampai. Tapi, terakhir, saya berhenti di tengah hutan untuk kencing," jelasnya.
Dirinya sempat terfikir untuk melarikan diri.
Namun, AOS melihat para komplotan tersebut memegang sepucuk senjata api yang membuat ia mengurungkan niatnya.
"Saya sepanjang jalan menangis, mulut saya ditutup. Sampai pada akhirnya, di Padang polisi datang dan menyelamatkan saya," katanya.
Ia mengaku, sepanjang jalan, para pelaku membahas soal uang utang Rp 400 juta narkotika jenis sabu-sabu.
Penulis: Alif Al Qadri Harahap
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Cerita Korban Penculikan di Labura, Sempat Ditodong Pistol dan Diancam akan Dibunuh