TRIBUNNEWS.COM - Terjadi kasus penembakan yang melibatkan sesama anggota polisi di Polres Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar).
Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshari, ditembak hingga tewas oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar.
Menurut Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, korban baru bekerja kurang lebih selama satu tahun di Polres Solok Selatan.
Sedangkan AKP Dadang Iskandar sudah bekerja di sana selama tiga tahun. Pada tahun 2022 sebagai pejabat sementara Kabag Ops Polres Solok Selatan.
"Dalam promosi itu, andaikata mereka berprestasi, mereka akan job kompol, karena peristiwa ini terjadi di luar dugaan kita semua, ini musibah dan kita tidak bisa memprediksi," ujar Suharyono dalam jumpa pers, dilansir TribunPadang.com, Jumat (22/11/2024).
Suharyono menegaskan, ke depan pihaknya bakal mengoptimalkan pengawasan supaya kejadian seperti ini tak terulang lagi.
Berdasarkan hasil visum, sambungnya, pelaku diduga menembak sebanyak dua kali dan mengenai pelipis serta pipi korban.
"Memang benar ada tembakan. Diperkirakan kalau dari hasil visum dokter itu dua kali (tembakan), mengenai bagian pelipis dan pipi. Lalu menembus bagian tengkuk," tuturnya.
Suharyono menjelaskan, pelaku diduga menembak korban dari jarak dekat.
Saat itu, AKP Ryanto dan jajaran Satreskrim sedang menangkap salah satu tersangka diduga pelaku tambang ilegal galian c atau sirtu.
Sekitar pukul 00.15 WIB, korban bermaksud mengambil handphone ke kendaraannya.
Baca juga: Komisi III DPR Akan Datangi Polres Solok Selatan Dalami Dugaan Oknum Polisi Bekingi Tambang Ilegal
"Korban diduga diikuti oleh pelaku dan ditembak dengan cara yang sangat tidak manusiawi dan tewas ditembak," terangnya.
"Tapi apa pun masih dalam pendalaman, kita juga belum menyimpulkan. Pendalaman pasti akan mengkait-kaitkan dengan peristiwa sebelumnya dan apa yang terjadi sebenarnya," imbuhnya.
Adapun AKP Dadang Iskandar menyerahkan diri sekitar pukul 03.30 WIB atau kurang lebih tiga jam pasca-penembakan yang dilakukannya di halaman parkir Polres Solok Selatan.
"Awalnya memang kita tak tahu pelaku akan menyerahkan diri, karena jarak antara Solok Selatan dan Padang kalau malam 3 jam-an."
"Tapi saya dapat informasi tadi saat kami memerintahkan tim bergerak mencari dan menemukan dalam selamat, tadi pagi kurang lebih pukul 03.30 WIB saya dapat informasi dari Pak Waka, Pak Irwasda, SPKT yang bersangkutan (pelaku) menyerahkan diri," terangnya.
Baca juga: Ibu AKP Ulil Ryanto Histeris usai Tahu sang Anak Tewas Ditembak AKP Dadang, Dikenal Baik dan Peduli
Cari 7 Peluru Lain
Saat ini, tujuh peluru lain dari senjata api pelaku masih ditelusuri pihak kepolisian.
Suharyono menyebut, pihaknya mengamankan mobil dan senjata api yang diduga digunakan pelaku untuk menembak AKP Ulil Ryanto Anshari.
"Barang bukti yang kita amankan ada mobil yang digunakan untuk perjalanan Solok Selatan ke Padang," kata Irjen Pol Suharyono.
Ia membeberkan, senjata api dinas pelaku magazine berisi 15 peluru.
Sebanyak sembilan peluru sudah digunakan dan dua peluru diduga digunakan kepada korban.
"Tujuh lagi sedang kami dalami di mana digunakan," terang Suharyono.
Ia menambahkan, rekaman CCTV masih dibutuhkan dan akan digunakan jika nanti tersorot.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul: Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Lepaskan 2 Peluru ke Korban, 7 Peluru Masih Ditelusuri.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunPadang.com/Rima Kurniati)