News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Populer Regional: Kesederhanaan AKP Ryanto Ulil - Sosok Aipda RZ Tembak Siswa SMK di Semarang

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer regional dimulai dari terungkapnya kesederhanaan dari AKP Ryanto Ulil Anshar hingga sosok Aipda RZ yang tembak siswa SMK di Semarang.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari terungkapnya kesederhanaan dari AKP Ryanto Ulil Anshar.

Diketahui, sebelum tewas ditembak AKP Dadang Iskandar, dompet AKP Ryanto hanya berisi uang Rp70 ribu.

Kondisi rumah dinas juga sangat sederhana yang tidak ada lemari apalagi sofa.

Berita selanjutnya datang dari kasus polisi tembak siswa SMK hingga tewas di Semarang, Jawa Tengah.

Oknum yang melakukan penembakan diketahui berinisial Aipda RZ, anggota Polrestabes Semarang.

Aipda RZ akan mempertanggungjawabkan perbuatannya dan terancam mendapatkan sanksi etik.

Berikut berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Kesederhanaan AKP Ryanto: Uang di Dompet Hanya Rp 70 Ribu, Rumah Dinas Tak Ada Lemari Apalagi Sofa

Kondisi rumah dinas AKP Ryanto Ulil Anshar sangat sederhana.

Meski punya jabatan dan menangani kasus tambang ilegal, AKP Ryanto Ulil Anshar tetap hidup sederhana.

Kini terbongkar penampakan rumah dinas korban penembakan AKP Dadang Iskandar itu di Asrama Polisi

Pada video yang diunggah di akun TikTok esxhonorer2024, terlihat di dalam rumah itu hanya ada satu kasur tanpa dipan.

Terlihat ada beberapa bantal dan guling di dalam kamar itu.

Tidak tampak ada lemari pakaian seperti kamar pada umumnya.

Kemudian di kamar sebelahnya, terlihat ada kayu dan besi untuk menggantung baju-baju AKP Ulil Ryanto.

Di ruangan tengah, terlihat barang-barang AKP Ulil sudah dikemas ke dalam dus dan kontainer plastik.

Tidak ada sofa di dalam rumah sederhana itu.

Baca selengkapnya.

2. Guru Sekolah di Jepara Ditembak Saat Hendak Menjemput Anaknya

Ilustrasi penembakan. (Shutterstock)

Kasus penembakan terjadi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (25/11/2024).

Seorang guru Madrasah ditembak oleh tetangga desa menggunakan airsoft gun.

Guru bernama Eko Hadi Susanto (42) itu ditembak saat hendak ingin menjemput anaknya sekolah.

Peristiwa itu tepatnya terjadi sekiranya pukul 10.30 WIB di Desa Buaran RT 11 RW 4, Kecamatan Mayong, Jepara.

Eko mengatakan awalnya peristiwa itu terjadi ketika dirinya hendak ingin menjemput anaknya dengan menggunakan motor.

"Saya ingin pergi mau jemput anak sekolah," kata Eko kepada Tribunjateng, Senin (25/11/2024).

Sesampai di perempatan jalan Dukuh Kepel, Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Eko bertemu dengan pelaku yang mengendarai mobil Sedan Camri warna hitam.

Waktu itu, Eko langsung diserempet oleh pelaku.

Baca selengkapnya.

3. Heli Caracal TNI AU Ditembak di Mimika Papua Tengah, Dua Prajurit Terluka

Helikopter Caracal H-225M TNI AU. (Istimewa)

Insiden penembakan terjadi pada Helikopter Caracal 2213 milik TNI Angkatan Udara (AU) di Distrik Hoya, Kabupaten Mimika, pada Selasa pagi (26/11/2024).

Kejadian ini mengakibatkan dua anggota TNI mengalami luka akibat rekoset atau pantulan peluru.

Sekitar pukul 10.00 WIT, informasi awal menyebutkan bahwa helikopter yang sedang dalam misi instrumen tersebut ditembak saat terbang di wilayah tersebut.

Sertu Aman, salah satu kru helikopter, dilaporkan terkena tembakan dan terjatuh di lokasi.

Selain itu, dua kru lainnya mengalami luka akibat rekoset.

Helikopter Caracal 2213, yang terdaftar dengan nomor registrasi H2213, saat ini telah berhasil mendarat di Lanud Yohanis Kapiyau (YKU).

Tim Khusus Rajawali yang terdiri dari 24 personel, menggunakan empat helikopter, dikerahkan menuju Distrik Hoya untuk melakukan evakuasi korban.

Dua anggota yang terkena rekoset, Letda Pnb Marsa Fuad dan Pratu Wisadang, telah dievakuasi ke RSUD Timika.

Baca selengkapnya.

4. Sosok Kombes Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang Sebut Siswa yang Ditembak Polisi Anggota Gangster

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar. (Ist)

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, mengakui ada anggotanya yang melakukan penembakan terhadap siswa SMK N 4 Semarang berinisial GRO (16).

Korban mendapatkan luka tembak pada bagian pinggul dan akhirnya meninggal dunia, tetapi pihak kepolisian masih menunggu hasil visum untuk mengetahui detail kasus ini.

"Kami menunggu (hasil) visum rumah sakit. Sepertinya ada luka tembak," kata Irwan di Mapolrestabes Semarang, dilansir TribunJateng.com, Senin (25/11/2024) malam.

Irwan menuding korban merupakan anggota gangster Pojok Tanggul yang tengah melakukan tawuran dengan gangster Seroja.

Menurutnya, tawuran antarkelompok gangster ini terjadi di depan kawasan Perumahan Paramount, Semarang Barat, pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

Saat tawuran berlangsung, ada anggota penyidik Polrestabes Semarang yang melintas hendak pulang ke rumahnya.

Irwan enggan menyebutkan identitas sang polisi, tetapi dirinya mengklaim, saat itu anggotanya sedang berusaha melerai pelajar tawuran dan malah diserang.

Baca selengkapnya.

5. Sosok Aipda RZ, Tembak Siswa SMK yang Terlibat Tawuran, Korban Tewas karena Luka pada Pinggul

Pelaku penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang, GRO (17), saat ini tengah diperiksa Propam Polda Jateng, Selasa (26/11/2024). Pelaku diketahui berinisial R. (Kolase Tribunnews.com)

Seorang polisi berinisial Aipda RZ diamankan setelah menembak seorang siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah.

Korban GRO (16) mengalami luka tembak pada pinggul dan dinyatakan tewas di RSUP Dr. Kariadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, mengatakan proses pemeriksaan terhadap Aipda RZ dilakukan Paminal Propam Polda Jateng.

"Ditahan, lagi diperiksa Paminal, dia anggota Polrestabes Semarang," bebernya, Selasa (26/11/2024).

Kepemilikan senjata api Aipda RZ juga diselidiki.

"Kita sedang melakukan pendalaman kepada anggota dan tentunya anggota yang melakukan tindakan kepolisian (penggunaan alat kepolisian)," katanya.

Artanto menegaskan Aipda RZ akan mempertanggungjawabkan perbuatannya dan terancam mendapatkan sanksi etik.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini