TRIBUNNEWS.COM - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya membongkar cara pemuda tanpa dua tangan bisa melakukan rudapaksa terhadap dua wanita.
Diketahui kasus yang menyeret Iwas alias Agus Buntung (21), pemuda asal Mataram tersebut menjadi buah bibir masyarakat.
Pasalnya, Agus dengan kondisi disabilitas tanpa dua lengan ditetapkan sebagai tersangka pemerkosaan.
Warganet terus menyudutkan pihak kepolisian, bagaimana bisa penyandang disabilitas melakukan tindakan kekerasan.
Setelah mendapat banyak tekanan dari warganet dari media sosial, akun resmi Instagram @poldantb membongkar tipu muslihat Agus untuk bisa melakukan tindakan asusila.
Keterangan tersebut ditulis Polda NTB dalam kolom komentar menjawab pertanyaan netizen tentang bagaimana caranya Agus melakukan tindakan pemerkosaan.
"Pak caranya gmn ? Tolong logika di pakailah. Caranya caranya gmn pak caranya?" tulis satu akun Instagram warganet.
Pihak Polda NTB menjelaskan jika penetahap Agus sebagai tersangka pelecehan seksual telah sesuai proses dan ketentuan yang berlaku.
Agus telah memenuhi unsul Pasal 6 huruf c Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).
"Hallo sobat Polda NTB, terkait penetapan tersangka dalam perkara Tindak Pidana Pelecehan seksual oleh pelaku A ini, dilakukan penyidik Ditreskrimum Polda NTB setelah melalui tahapan proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Baca juga: Pria Disabilitas di Mataram Jadi Tersangka Pelecehan Mahasiswi, Pelaku Membantah dan Merasa Dijebak
Tersangka ini atas perbuatannya telah memenuhi unsur Pasal 6 huruf c Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS).
Dalam pasal 6 UU TPKS ini tidak hanya berbicara menuntut unsur paksaan dan kekerasan. Melainkan juga berkaitan dengan unsur tindakan yang menyebabkan seseorang tergerak untuk melakukan kekerasan seksual."
Lebih lanjut, Polda NTB menerangkan cara Agus Buntung melanacarkan aksinya dengan mengancam akan membongkar aib masa lalu korban kepada orang tuanya sehingga korban terpaksa melakukan persetubuhan.
"Berdasarkan keterangan korban dalam Laporan Polisi Nomor : LP/B/166/X/2024/SPKT/POLDA NTB, tanggal 7 Oktober 2024."
"Tersangka melakukan dugaan tindak pidana Pelecehan Seksual Fisik terhadap korban yaitu dengan cara melakukan tipu muslihat dan mengancam akan membongkar AIB masa lalu korban kepada orang tuanya sehingga korban terpaksa mau melakukan persetubuhan."
Selain itu, Polda NTB juga mengungkapkan telah mendapatkan dua alat bukti yang diperkuat dengan saksi, termasuk korban hingga penjaga home stay.
"Dari hasil penyelidikan polisi mendapatkan dua alat bukti yang cukup yang diperkuat dengan keterangan saksi (5 orang) yaitu AA, Perempuan (teman Korban), IWK, Pria (Penjaga Home Stay), JBl, perempuan (Saksi sekaligus Korban yang mengalami peristiwa yang sama), LA, Perempuan (Saksi yang hampir mengalami peristiwa Pidana yang dilakukan tersangka) dan Y, Pria (Rekan Korban)."
"Selain keterangan saksi ini, petugas dalam proses penanganan perkara juga melibatkan ahli psikologi dari Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) untuk pemeriksaan mendalam baik terhadap pelapor maupun tersangka."
Terakhir, Polda NTB menjelaskan jika Agus Buntung saat ini tengah menjalani proses hukum sebagai tahanan rumah, mengingat kondisi tersangka sebagai penyandang disabilitas.
"Sdr. Agus saat ini menjalani proses hukum sebagai tahanan rumah. hal ini merupakan kebijakan yang diambil Penyidik Polda NTB mengingat pelaku merupakan penyandang disabilitas.
Demikian Sobat, Terimakasih salam presisi," pungkas @poldantb.
Sebelumnya, viral pengakuan Agus yang tak terima ditetapkan sebagai tersangka pemerkosaan.
Ia berdalih masih butuh bantuan untuk melakukan semua aktivitas, dan bagaimana dirinya melakukan rudapaksa.
"Keadaan saya seperti ini. Saya masih dimandiin orang tua, buang air dibukain orang tua, makan disuapi, dibukain baju sama orang tua," kata Agus Buntung dalam video yang beredar.
Dengan ketidakmampuannya dalam melakukan aktivitas itu, Agus merasa heran atas keputusan polisi.
"Kok bisa saya dibilang merudapaksa, bagaimana cara mau kayak gitu, sedangkan saya masih sama orang tua," kata Agus Buntung. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N)