“Maka saya perlu menggandeng banyak orang untuk bersama menyuarakan hidup aman dan nyaman bagi perempuan demi terwujudnya NTB Gemilang,” jelas Adel saat menjelaskan pendirian Senyum Puan.
Putri Indonesia NTB Intelegensia 2020 dan Putri Pariwisata Nusantara Intelegensia 2021 ini mengaku pernah mengalami diskriminasi gender sewaktu terpilih sebagai ketua di sebuah organisasi mahasiswa di kampusnya, Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Perempuan kelahiran Mataram, 29 November 1997 ini ditolak oleh sebagian mahasiswa, terutama laki-laki, hanya karena ia seorang perempuan.
Kalangan yang tidak setuju dengannya bilang, perempuan lebih emosional daripada pria sehingga dikhawatirkan program kerja, kebijakan, dan keputusan dilakukan dengan emosi dan dikhawatirkan organisasi chaos.
Tidak lama setelah didirikan, pandemi covid-19 datang.
Senyum Puan aktif memfasilitasi diskusi, pelatihan hingga konsultasi psikologi secara daring. Pesertanya bisa mencapai ratusan orang dari berbagai wilayah di NTB.
Saat ini mereka terus mengampanyekan program, misalnya program School Visit.
Belum lama ini komunitas itu mengunjungi SMAN 1 Mataram dan berbagi tentang kekerasan seksual bertajuk “Stop Kekerasan Seksual: Kenali, Cegah, dan Laporkan!” kepada teman-teman siswa SMAN 1 Mataram.
Program ini merupakan program mingguan yang bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan semangat perjuangan kepada pelajar Lombok agar berani memerangi kekerasan seksual.
Selanjutnya Senyum Puan akan membangun kolaborasi-kolaborasi yang lebih kuat dengan SMAN 1 Mataram melalui para siswa yang menjadi sasaran visit serta guru BK guna menciptakan ruang aman di lingkungan sekolah.
Debat Panas dengan Agus Buntung
Saat ini Ade Lativa dengan menjadi sorotan usai terlibat debat panas dengan Agus Buntung.
Agus Buntung (21) resmi jadi tersangka kasus pelecehan mahasiswi di Mataram, NTB sementara Adel mewakili korban.
Dalam tayangan tv one news, Agus mengurai kronologi singkat momen saat ia dituduh merudapaksa.
Awalnya Agus meminta bantuan kepada korban yang tak pernah ia kenal sebelumnya.