Subambang mengatakan, pihak keluarga menganggap RDP berjalan berat sebelah dengan narasi yang lebih menonjolkan kasus tawuran dibandingkan penembakan.
"Sebetulnya tawuran itu masalah kecil, malah diblow-up besar. Yang seharusnya diangkat adalah peristiwa penembakan," tegas Subambang.
Dalam RDP tersebut, Gamma dinarasikan sebagai inisiator tawuran serta sosok yang membeli senjata tajam.
"Semua bukti yang ditampilkan seolah-olah diarahkan. Anak-anak remaja disetel untuk bilang Gamma yang ajak, Gamma yang beli senjata. Ini yang kami ingin luruskan," tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Fakta Baru Kasus Polisi Tembak Pelajar, Peluru Masih Ada di Jasad Gamma Hingga Dikubur
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Iwan Arifianto)