"Apakah dia jadi pelaku atau saksi kita belum tahu, tapi kita terus lakukan pencarian," ungkapnya, Jumat, dikutip dari BangkaPos.com.
Adik korban, Sudiri, mengatakan Riki tak punya pekerjaan tetap dan tak pernah membantu mengurus anak.
Bahkan, Riki sering mencuri uang kakaknya untuk membeli narkoba.
Sudiri mengaku mendengar Riki dan kakaknya bertengkar beberapa hari sebelum penemuan jasad.
Baca juga: Isi Pesan Remaja yang Bunuh Ayah dan Neneknya untuk Sang Ibu: Minta Maaf, Doakan Segera Membaik
"Kalau dalam minggu-minggu ini sering berkelahi mereka, tapi saya kurang tahu masalahnya apa membuat mereka berdua terjadi cekcok," ucapnya.
Saat terlibat cekcok, Riki kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Iya, kalau dia (korban) berkelahi sama suami (Riki) sering melapor ke kami."
"Misalkan anaknya yang dari mantan laki keduanya datang dia marah, terus pencemburu kalau istrinya ngantar-ngantar gas ke rumah warga dia cemburu termasuk dengan tetangga depan rumah," sambungnya.
Jenazah kedua korban telah dibawa ke RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang untuk proses visum.
Ketua RT setempat, Heri, mengatakan korban tinggal di rumah tersebut sejak setahun yang lalu.
Sehari-hari korban bekerja sebagai penjual tabung gas elpiji.
Heri pun menerangkan kondisi detik-detik korban saat pertama kali ditemukan.
"Saya pertama kali mendapat kabar dari laporan masyarakat bahwa ada penemuan mayat di rumah korban."
"Ketika tiba di TKP, kondisi rumah gelap dengan lampu mati, semua pintu terkunci, dan korban ditemukan tergeletak," bebernya, Jumat (29/11/2024), dikutip dari BangkaPos.com.
Baca juga: Aipda Nikson, Polisi yang Bunuh Ibunya Pakai Tabung Gas Ternyata Pernah Dirawat di RSJ Grogol