TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru dari kasus penganiayaan siswa SMP di Desa Banyusri, Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah.
Sebelumnya, ada delapan tersangka yang telah ditahan pihak kepolisian.
Terbaru ini, tersangka bertambah jadi 13.
Setelah dilakukan pendalaman, lima orang emak-emak ikut jadi tersangka penganiayaan.
Dari 13 tersangka tersebut, tiga di antaranya berprofesi sebagai guru.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali pun angkat suara.
Melalui Sekretaris Disdikbud Boyolali, Lasno, menuturkan pihaknya masih menunggu proses hukum untuk menyanksi tiga guru yang ikut menganiaya korban.
"Ya karena perbuatannya di luar jam sekolah dan tidak di lingkungan sekolah. Sehingga kami menunggu proses hukumnya," ujarnya, dikutip dari TribunSolo.com.
Saat ini, pihaknya masih berfokus pada pemberian pelayanan pendidikan bagi korban.
Diketahui, korbannya berinisial KM (12), siswa kelas 7 di salah satu SMP di Wonosegoro.
"Ulangan akhir semester kita kirim ke rumah, didampingi guru setiap hari. Jadi ulangan akhir semester haknya tetap dilayani," ujarnya.
Baca juga: Update Penganiayaan Siswa SMP di Boyolali: 5 Emak-emak jadi Tersangka dan Dijerat Pasal Berlapis
Pihak sekolah juga mengaku heran terhadap narasi yang menyebut, KM melakukan pelecehan dan pencurian pakaian dalam serta HP.
Sebab, tambah Lasno, lingkungan sekolah mengenal KM sebagai siswa yang pendiam dan bukan anak yang bermasalah.
"Kalau ada tuduhan yang seperti itu, Bapak Ibu Guru heran sekali. Komunikasi dengan teman-teman biasa. Tidak menimbulkan anak-anak nakal, tidak ada tanda-tanda anak rese," pungkasnya.