Akmal menjelaskan, dengan semakin bertambahnya kendaraan masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim, yakni peningkatkan hampir 100 persen maka hal ini juga jadi peringatan bagi Kaltim.
Sehingga ini menjadi kunci bertambahnya penggunaan kendaraan dan penggunaan bahan bakar.
Artinya nila penggunaan bahan bakar bertambah maka tentunya pendapatan pajak daerah juga bertambah.
“Mudah-mudahan apa yang kami lakukan terkait diversifikasi pajak daeah yang tidak memberatkan masyarakat ini bisa menjadi contoh bagi provinsi lainnya,” ucap Akmal.
Kepala Bapenda Kaltim Ismiati mengatakan, Kaltim mendapat penghargaan dalam kategora realisasi PAD tertinggi, dimana dari target PAD Tahun 2022 yang sebesar Rp9,2 triliun, Kaltim meraih realisasi Rp10,6 triliun atau sebesar 115,23%.
Kemudian untuk Tahun 2023 pendapatan daerah Kaltim dari target Rp18,6 triliun, namun berhasil realisasi Rp17,7 triliun atau mencapai 94,93%.
Jadi bila dibandingkan dengan provinsi seluruh Indonesia maka persentasenya Kaltim tergolong tinggi yakni, 94,93%.
Kemudian untuk belanja daerah Kaltim realisasinya 91,11?ri target belanja 100%.
“Itulah 3 kategori tadi yang kami terima dari Pak Mendagri yang langsung diterima oleh Bapak PJ Gubernur Kalimantan Timur,” pungkas Ismiati.