TRIBUNNEWS.com - Pihak CV Yasindo Multi Pratama selaku pemilik tangki pengangkut cairan kimia soda api yang bocor di sepanjang Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Selasa (24/12/2024), buka suara.
Diketahui, akibat insiden itu, ratusan kendaraan mengalami kerusakan dan sejumlah orang luka-luka.
Perwakilan CV Yasindo Multi Pratama, Linda, mengaku pihaknya juga tak menginginkan musibah bocornya cairan kimia di jalan, terjadi.
Karena itu, ia mewakili perusahaannya, meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Sebelumnya saya meminta maaf, saya juga tidak mau ada musibah seperti ini," kata Linda, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Terkait korban yang kendaraannya mengalami kerusakan buntut bocornya soda api, Linda menjanjikan CV Yasindo Multi Pratama bakal memberikan ganti rugi.
Baca juga: Korban Cairan Kimia Soda Api Tumpah di Jalanan Bandung Barat: 100 Luka Ringan, 4 Luka Berat
Ia menyarankan para korban untuk memperbaiki kendaraan mereka di mobil masing-masing.
Nantinya, kwitansi bukti perbaikan mobil, lanjut Linda, bisa dikirimkan kepadanya lewat grup WhatsApp.
"Bagi kendaraannya yang rusak, perusahaan akan ganti dengan cara silakan ke bengkel masing-masing."
"Nanti kwitansinya kasih ke saya. Nanti kita bikin grup WA (WhatsApp)" jelasnya.
Linda menambahkan, biaya perawatan bagi korban luka, juga akan ditanggung CV Yasindo Multi Pratama.
Kendati demikian, Linda menekankan, pihaknya bersedia mengganti rugi asal ada bukti.
"untuk yang luka-luka dan berobat ke Puskesmas atau rumah sakit, biayanya bisa bebankan ke kami."
"Biaya perbaikan motor ataupun pengobatan, akan kami tanggung asal ada buktinya. Ada fotonya," pungkas dia.
Pasca-bocornya cairan kimia itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama pemadam kebakaran KBB, langsung melakukan pembersihan.
DLH mengungkapkan pembersihan itu menggunakan deterjen dan cairan penetralisir.
"Untuk penanganan pertama, kami berkoordinasi dengan Damkar untuk melakukan pemulihan badan jalan. Karena memang cairan ini (soda api) juga menyebabkan jalan licin."
"Tanggap daruratnya kita gunakan deterjen, ada cairan untuk reaksi netralisasinya," jelas Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) di DLH Bandung Barat, Adi, Selasa, dikutip dari TribunJabar.id.
Kronologi Kejadian
Insiden tumpahnya cairan kimia soda api di Jalan Padalarang-Purwakarta, KBB, awalnya diketahui saat sopir truk tangki, Wawan Gunawan (54), mendapat peringatan dari seorang pengemudi motor.
Saat itu, Wawan tak menyadari truknya mengalami kebocoran hingga soda api yang dibawanya, tumpah di sepanjang jalan sejak jembatan Cigentur, Kecamatan Cikalong Wetan, hingga Kampung Cikamuning, Padalarang, KBB, atau sepanjang 8 kilometer.
"Pengemudi (Wawan) tiba-tiba diberhentikan oleh kendaraan roda dua di Kampung Cikamuning, Padalarang."
"Pengendara lain memberi tahu, tangki mengalami kebocoran sehingga cairan kimia yang diangkutnya tumpah ke jalan raya," jelas Kapolsek Padalarang, AKP Kusmawan, Selasa.
Buntut bocornya cairan kimia itu, setidaknya ratusan pengendara sepeda motor mengeluh mata perih dan kulit gatal.
Selain itu, kendaraan mereka mengalami korosi atau karatan karena terkena soda api.
"Dan setelah (truk tangki) diberhentikan, ternyata ada hampir 100 orang pengendara sepeda motor yang mengeluhkan mata perih, kulit gatal."
"Kendaraannya juga mengalami korosi diakibatkan terkena bahan kimia," ungkap Kusmawan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cairan Kimia Tumpah di Jalanan Padalarang Bandung Barat, Ratusan Motor Mogok dan Cat Body Mengelupas
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar.id/Rahmat Kurniawan, Kompas.com/Bagus Puji)