Boeing E-48 yang dapat mengangkut maksimal 112 penumpang ini memiliki berat kosong sebesar 190 ton dan berat penuhnya 360 ton.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan fitur Ray Done atau 67 piring satelit dan antena serta pengisian bahan bakar di udara.
Boeing E-48 mampu terbang selama 35,4 jam, bahkan pesawat ini dirancang untuk bisa terbang tanpa mendarat selama 7 hari.
Untuk memberikan kenyamanan pada penumpangnya, pesawat ini memiliki 18 tempat tidur dan 6 kamar mandi.
Perlindungan terhadap serangan nuklir
Pesawat ini hampir keseluruhannya tidak dilengkapi jendela, namun memiliki pelindung khusus yang berfungsi untuk melindungi penumpanng dan awak pesawat dari efek termal perang nuklir.
Baca juga: Cegah Invasi Rusia Lewat Jalur Laut, Turki Tutup Selat Bhosporus dan Dardanelles
Benjolan yang terdapat pada pesawat ini disebut sebagai “radome” untuk menampung 65 satelit dan antena parabola.
Teknologi ini memungkinkan Boeing E-48 dapat berkomunikasi dengan kapal, kapal selam, hingga telepon rumah di mana pun.
Jadi Bunker Terbang
Pesawat ini selain dijadikan sebagai bunker terbang untuk Presiden AS, juga berperan dalam perencanaan kontingensi besar-besaran yang masuk ke setiap kunjungan presiden.
Saat Presiden AS mengunjungi sebuah kota di luar negeri, Boeing E-48 akan dikerahkan ke bandara terdekat.
Tujuannya, jika sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tidak diinginkan maka proses evakuasi Presiden akan menggunakan pesawat ini.
Dikutip dari newshub.co.nz, hanya ada empat dari pesawat ini yang digunakan oleh Amerika Serikat sebagai bagian dari program 'Nightwatch' untuk menjamin keselamatan presiden.
Sehingga model pesawat sejenis ini hampir tidak dapat dibeli oleh pihak lain.