Satelit yang menyediakan internet, intel, dan hubungan internasional yang sudah berlangsung lama di luar angkasa telah bergeser dengan cepat.
Seperti diketahui, selama beberapa dekade, AS dan Rusia telah berkolaborasi di luar angkasa.
Dari proyek uji Apollo-Soyuz 1975 yang berlangsung pada pertengahan Perang Dingin, hingga kemitraan lanjutan dalam program stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Kedua negara ini telah bekerja sama di ruang angkasa di tengah pergolakan politik di Bumi. Namun, akibat konflik Rusia Ukraina telah memicu reaksi di antara mitra badan antariksa Rusia dan menentang semangat kooperatif tersebut.
Dampak invasi Rusia ke Ukraina ini pun tak hanya terkait proyek dan misi yang dilakukan para ilmuwan di luar angkasa.
Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN), badan sains yang mengawasi Large Hadron Collider, tidak akan menjalin kerjasama sains di masa depan dengan ilmuwan Rusia.
Hal itu menyusul ilmuwan Ukraina meminta penghentian kerja sama sains Rusia karena invasi berkelanjutan ke Ukraina.
CERN membuat pengumuman pada 8 Maret 2022, setelah pertemuan dewan CERN dilakukan.
Sebagai informasi, Ukraina merupakan anggota asosiasi CERN, sedangkan Rusia bukanlah anggota resmi organisasi.
(Mela Arnani/Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, Misi Luar Angkasa Terkena Imbasnya"