Sedangkan fosil dalam sedimen umumnya hanya berupa bagian kecil tubuh saja, seperti gigi, tanduk, tulang tengkorak, dan tulang besar.
Walaupun begitu, terdapat kondisi sedimen yang berbeda yang mengakibatkan fosil yang diawetkan lebih utuh.
Sedimen ini seiring dengan waktu membentuk batuan dan menjadi lebih awet hingga akhirnya digali oleh ahli paleontologi.
Selain fosil dalam sedimen dan resin, ada juga fosil yang ditemukan dalam es.
Fosil dalam es ini merupakan fosil yang berasal dari zaman es. Fosil ini harus tidak tersentuh atau terganggu oleh apapun hingga benar-benar membeku dan diawetkan dalam es. Contoh fosil dalam es adalah fosil mammoth. (Nadia Faradiba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Fosil Tidak Hancur Terurai di Dalam Tanah?"