Objek di sabuk asteroid dan meteor juga tak cocok dengan batu ini," kata penulis utama studi Jan Kramers, ahli geokimia di Universitas Johannesburg di Afrika Selatan.
Tes lebih lanjut, yang membandingkan konsentrasi elemen batuan kembali dengan hasil yang lebih mengejutkan.
Pencarian lengkap data bintang dan pemodelan membuat tim akhirnya menyebut bahwa asal usul batu dari supernova tipe Ia.
"Jika hipotesis ini benar, batu Hypatia akan menjadi bukti nyata pertama di Bumi dari ledakan supernova tipe Ia," ungkap Kramers.
Meski begitu masih ada keraguan, karena ada elemen yang tak cocok dengan model supernova Ia. Namun peneliti memberikan penjelasan, jika Hypatia mewarisi elemen tersebut dari bintang raksasa merah.
"Karena bintang katai putih terbentuk dari bintang raksasa merah yang sekarat, Hypatia mungkin mewarisi proporsi elemen tersebut dari bintang raksasa merah.
Fenomena itu telah diamati pada bintang katai putih dalam penelitian ini," papar Kramers.
Studi ini telah dipublikasikan di Icarus. (Kontributor Sains, Monika Novena/Bestari Kumala Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan Batu Alien di Mesir, Peneliti Sebut Berasal dari Supernova Langka"