News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Indonesia Diprediksi Masih Akan Dilanda Banjir Rob, Ini Penjelasannya

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BPBD Kota Pekalongan bersama TNI-Polri, perangkat kelurahan serta kecamatan mengevakuasi warga yang terdampak banjir rob.

Faktor pemicu terjadinya banjir rob semakin sering dan semakin tinggi yang pertama adalah kenaikan tinggi permukaan air laut karena efek pemanasan global.

Melihat kondisi yang ada saat ini, para ahli meyakini jika tidak segera direm untuk menekan jejak emisi karbon dari berbagai aspek kehidupan, maka pemanasan global juga akan meningkatkan dampak banjir rob saat siklus nodal bulan 18,6 tahunan terjadi.

Hal ini dikarenakan, kenaikan tinggi permukaan air laut juga bisa disebabkan oleh efek pemanasan global.

“Ini memang menjadi isu global ya, bahwa dengan pemanasan global maka es di kutub dan juga di gunung-gunung es akan mencair dan juga karena memuainya air laut menyebabkan permukaan air laut secara rata-rata global akan naik,” ujarnya.

Lalu pulau-pulau kecil kemudian pantai-pantai yang landai ini, berpotensi untuk tergenang.

Para ahli juga mengaitkan efek pemanasan global dengan berbagai bencana alam yang semakin meningkat kasus kejadiannya, seperti kondisi iklim dan cuaca alam yang semakin ekstrem, suhu muka laut yang semakin hangat dan mengkhawatirkan bagi biodiversitas yang ada di dalamnya, hingga suhu udara yang semakin panas dan lain sebagainya.

2. Siklus nodal

Bulan Faktor pemicu yang kedua disebutkan Thomas adalah kenaikan pasang maksimum karena siklus nodal bulan 18,6 tahunan.

Seperti yang disebutkan di atas, bahwa pasang maksimum air laut biasa saja sudah bisa menyebabkan terjadinya banjir.

Lalu bagaimana kalau pasang maksimum air laut ini meningkat atau naik? Tentunya, akan mengkhawatirkan, karena peluang banjir rob tinggi juga bisa terjadi.

Nah, kenaikan pasang maksimum air laut ini juga dipicu oleh siklus nodal bulan 18,6 tahunan.

Siklus nodal Bulan yang dapat memicu terjadinya banjir rob itu merupakan dampak miringnya posisi bulan 5 derajat dari ekliptika, sehingga mengakibatkan air laut pasang maksimum.

Dijelaskan Thomas, saat siklus nodal bualn 18,6 tahunan itu terjadi, maka posisi bulan atau orbit bulan yang miring sekitar 5 derajat akan menyebabkan bulan berada di posisi dekat dengan ekuator.

“Secara global ketika posisi bulan dengan ekuator itu ada di masa-masa siklus nodal 18,6 tahun, maka berpotensi untuk meningkatkan ketinggian pasang maksimum,” ujarnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini