News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Malam Ini Puncak Hujan Meteor Bootid, Ini Cara dan Waktu untuk Menyaksikannya

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana malam saat sejumlah penghobi astronomi menunggu hujan meteor geminids di Joel Bongalow Restoran, Kuala Cut, Lampuuk, Banda Aceh, Kamis (14/12/2017) pukul 03.00 dini hari. - Pada Senin (27/6/2022), fenomena astronomis hujan meteor Bootid akan memasuki puncaknya.

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena astronomis hujan meteor Bootid akan memasuki puncaknya pada Senin (27/6/2022).

Hujan meteor Bootid dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia malam ini.

Adapun waktu untuk menyaksikannya hujan meteor Bootid dimulai sejak 30 menit setelah matahari terbenam.

Dikutip dari unggahan Instagram BRIN, puncak hujan meteor Bootid akan terjadi pada pukul 20.30 waktu setempat dan tenggelam pada Selasa pukul 02.00.

Baca juga: Mengenal Hujan Meteor Lyrid Atau Lyrid Metor Shower

Cara melihat hujan meteor Bootid, cukup mengarahkan pandangan ke arah timur laur saat senja bahari.

Hujan meteor Bootid ini dapat disaksikan tanpa menggunakan alat bantu apapun.

Syaratnya, cuaca saat mengamati cukup cerah, bebas polusi cahaya, dan medan pandang bebas dari penghalang.

Apa Itu Meteor Bootid?

Hujan metor Bootid adalah hujan meteor yang terjadi kira-kira antara bulan Juni hingga awal Juli setiap tahun.

Untuk tahun ini, hujan meteor Bootid ini sebenarnya telah berlangsung sejak 2 Juni lalu.

Fenomena ini memasuki waktu puncaknya pada 27 Juni 2022 dan akan berakhir pada 6 Juli 2022.

Hujan meteor Bootid berasal dari sisa debu komet periodik 7p/Pons-Winnecke.

Mengutip unggahan BRIN, hujan meteor Bootid akan memiliki intensitas meteor yang bervariasi, yakni 0-100 meteor per jam ketika di zenit.

Karena bumi berada di sisa komet periodik Pon-Winnecke, fenomena hujan meteor Bootid ini akan terjadi secara periodik pada tanggal yang relatif sama setiap tahunnya.

Baca juga: Mengapa Meteor Bisa Jatuh ke Bumi?

Fenomena Hujan Meteor

Dikutip dari laman Lapan, meteor dapat didefinisikan sebagai penampakan jalur jatuhnya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid ke atmosfer bumi, biasanya disebut bintang jatuh

Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer.

Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai Bolide atau bola api (fireball).

Ukuran meteor umumnya hanya sebesar sebutir pasir dan hampir semuanya hancur sebelum mencapai permukaan Bumi.

Serpihan yang mencapai permukaan Bumi disebut meteorit.

Hujan meteor umumnya terjadi ketika Bumi melintasi dekat orbit sebuah komet dan melalui serpihannya.

Jika meteoroid tidak dapat habis terbakar dalam perjalananya di atmosfer dan mencapai permukaan Bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit atau batu meteor.

Meteor yang menabrak Bumi atau objek lain dapat membentuk kawah meteor atau impact crater.

Sedangkan hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah yang banyak, sehingga dari permukaan Bumi akan dilihat oleh manusia seolah seperti hujan yang turun.

Hujan meteor secara singkat dapat terjadi karena meteoroid memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.

Hujan Meteor Draconid. (AFP)

Baca juga: 10 Fenomena Astronomis 2022: Puncak Meteor Quadrantid, Bulan Purnama Super, dan Gerhana Bulan Total

Penyebab Terjadinya Hujan Meteor

1. Bertemunya lintasan atau orbit komet dengan orbit Bumi.

Pertemuan ini dapat terjadi karena orbit keduanya yang berbentuk elips dan memungkinkan adanya pertemuan waktu antara orbit Bumi dan komet pada saat melintas dekat Bumi.

2. Saat komet melewati bagian dalam tata surya, cahaya dan panas dari matahari menyebabkan permukaannya melontarkan gas dan debu.

3. Pada saat komet melintas dekat Bumi, muncul sebuah energi yang dapat menimbulkan tekanan.

Selain itu, ketika komet melintas dapat menyebabkan jumlah meteor yang masuk ke dalam Bumi meningkat drastis.

4. Peningkatan drastis inilah yang mengakibatkan meteor kehilangan daya untuk dapat mempertahankan posisinya agar tetap berada di orbitnya.

Sehingga, menimbulkan hujan meteor di sebagian wilayah Bumi.

(Tribunnews.com/Tio, Yunita)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini