Pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kementerian PUPR.
"Belum tahu, masih menunggu arahan dari Kementrian PUPR. Biasanya memang gratis di awal pembukaan, minimal 7 hari. Kami belum tahu kapan, tapi kami berharap di bulan ini," katanya.
David mengatakan, saat ini pengerjaan ruas Tol Ngawi-Sragen sudah selesai seluruhnya, termasuk fasilitas pendukung. "Sudah siap semua," katanya.
Dia berharap, bulan ini ruas Tol Ngawi-Sragen dapat segera diresmikan Presiden Joko Widodo.
"Harapan kami bapak presiden yang meresmikan, tapi masih dikoordinasikan kementrian PUPR dengan Setneg," imbuhnya.
Pelan lalu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono memang sempat mengabarkan perihal pembukaan ruas tol Ngawi-Sragen menunggu peresmian oleh Presiden Joko Widodo.
"Kira-kira minggu kedua November (akan diresmikan), tergantung jadwal Pak Presiden," kata Basuki Hadimuljono akhir pekan lalu dikutip dari Kompas.com.
Tentang Jalan Tol Solo-Ngawi
Jalan Tol Solo-Ngawi dikelola oleh salah satu kelompok usaha Jasa Marga, yakni PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN).
Jalan Tol Solo-Ngawi terbagi atas tiga seksi, yakni Seksi 1 Ngawi-Klitik sepanjang 4 km sudah beroperasi sejak 30 Maret 2018, Seksi 2 Solo-Sragen (35 km) sudah diresmikan 17 Juli 2018, dan Seksi 3 Sragen-Ngawi (51 km) yang sudah siap diresmikan.
Dengan nilai investasi mencapai Rp 11,34 triliun, masa konsesi jalan tol ini adalah 40 tahun dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) berkisar 82,82 persen.
Jalan Tol Solo-Ngawi menghubungkan Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.
Untuk memudahkan mobilisasi pengguna, jalan tol ini dilengkapi dengan delapan Gerbang Tol (GT), yakni GT Colomadu, GT Bandara Adi Sumarmo, GT Ngemplak, GT Purwodadi, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur dan GT Ngawi.