Editan foto berupa Jokowi dengan pose hormat, serta ada tulisan "'JOKOWI ADALAH SEORANG KOMUNIS'', dengan lambang palu arit.
4. Berkomunikasi dengan akun penyebar kebencian
JD mengakui seering berkomunikasi dengan akun penyebar ujaran kebencian dan hoaks.
Namun hanya sebatas direct message (DM) melalai Instagram.
"Komunikasi (dengan akun penyebar hoaks dan ujaran kebencian lainnya) sebatas via DM saja. Tapi saya enggak pernah kenal, DM saja. Paling membicarakan tentang postingan saya saja, paling di-comment 'ini bagus'," paparnya.
5. Pertama hanya menyerang Ahok
JD diketahui telah menyebarkabn ujaran-ujaran kebencian sejak tahun 2016.
Tujuan awalnya hanya untuk menyerang mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Awalnya dari kasus Ahok karena menista agama, jadi timbul niat untuk melawan Ahok," kata JD kepada wartawan, di Kantor di Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat.
6. Menyerang Jokowi karena tidak suka dengan kebijakannya
JD mengaku ia tidak menyukai kebijakan Presiden Jokowi yanng diam-diam melakukan kenaikan harga.
"Kenapa Pak Jokowi? Karena saya kurang suka dengan kebijakannya menaikkan harga tanpa pemberitahuan, seperti BBM dan tarif listrik," ucap JD.
7. Belajar mengedit foto secara otodidak
JD telah mengunggah sebanyak 1.186 kali, di mana 843 unggahan berupa gambar ia edit sendiri.