Kejadian penembakan itu sendiri terjadi pada pukul 22.30 WIB di depan Jalan Raya Jatinegara Barat.
Saat itu Letkol CPM Dono sedang mengendarai mobil dinas dengan nomor registrasi 2334 - 34.
Korban mengendarai mobilnya sendiri dengan berpakaian sipil.
Kemudian terjadi serempetan kendaraan yang dikendarai oleh Letkol CPM Dono dengan motor yang digunakan oleh Serda JR.
Baca: Kesaksian Warga Terkait Penembakan Anggota TNI Bernama Letkol Dono yang Tewas di Jatinegara
Karena Letkol CPM Dono tidak berhenti kemudian Serda JR mengejarnya.
Karena lalu lintas pada saat kejadian cukup padat dan kendaraan korban tidak bisa melaju cepat dan maka Serda JR dapat mengejarnya.
Serda JR kemudian memarkirkan kendaraannya dan mengeluarkan tembakan.
4. Danpuspom TNI Menangis Saat Lepas Jenazah
Tidak hanya pihak keluarga yang menangis mengiringi pemakaman jenazah Letkol Dono, Danpuspom TNI Mayjen Rudi Yulianto pun turut menangis.
Baca: Kasus Penembakan Letkol Dono Diserahkan kepada TNI
Luapan emosi itu ditunjukkan Mayjen Rudi Yulianto ketika jenazah Letkol Dono Kuspriyanto selesai dikebumikan sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam sambutannya, dirinya mewakili Corps Polisi Militer (CPM) serta pribadinya sebagai atasan mengucapkan terima kasih atas jasa almarhum selama bertugas.
Nada tegas khas Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang semula ditunjukkan Mayjen Rudi Yulianto lambat laun berubah.
Suaranya terasa berat dan terbata-bata, beberapa kali Mayjen Rudi Yulianto bahkan menghentikan kalimat lantaran menahan tangis.
Pemandangan itu pun disikapi beberapa ajudan yang berada di belakangnya dengan mempersiapkan tisue.
Baca: Motif Pelaku Penembakan Perwira TNI di Jatinegara Terungkap, Diduga Beraksi Dibawah Pengaruh Miras