News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Awan Tsunami Muncul di Kota Makassar, Berikut Penjelasan BMKG

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan dikejutkan dengan munculnya awan berbentuk gelombang tsunami pada Selasa (1/1/2019) sore.

TRIBUNNEWS.COM - Warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan dikejutkan dengan munculnya awan berbentuk gelombang tsunami pada Selasa (1/1/2019) sore.

Awan berbentuk tsunami tersebut sempat di unggah oleh warga dan viral di media sosial.

Awan yang terlihat membentuk gelombang dan berwarna hitam ini di unggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo.

Akun @makassar_iinfo mengunggah sebuah foto dan video.

Baca: Penjelasan BMKG Soal Fenomena Tsunami Akibat Longsoran dan Erupsi Gunung Api yang Sangat Langka

Di dalam video tersebut, nampak sesorang sedang memperlihatkan suasana langit di Kota Makassar.

Video tersebut memperlihatkan bagaimana bentuk awan tsunami.

"Bismillah, assalamualaikum, inilah awan yang orang mengatakan awan tsunami," sebut pria dalam video tersebut.

"Sekarang berada di lautan Kota Makassar, terlihat awannya seperti ini (berwarna hitam)," ujar pria tersebut.

Baca: Pangandaran Diguncang Gempa Bumi 5 SR, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

"Semoga Allah SWT memberikan keselamatan," sambung pria tersebut.

Penjelasan BMKG

Menurut staf Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami yang dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (2/1/2019) pagi mengungkapkan, peristiwa munculnya awan gelombang tsunami dikenal sebagal cell awan kumulonimbus yang cukup besar.

Biasanya, awan kumulonimbus tersebut disertai hujan deras, petir dan angin kencang.

Baca: Gempa Hari Ini, BMKG Catat Dini Hari Gempa M 4,8 Mengguncang Mentawai, Tidak Berpotensi Tsunami

"Peristiwa tersebut dikenal sebagai cell awan kumulonimbus yang cukup besar, biasanya menimbulkan hujan deras disertai kilat/petir dan angin kencang," ujar Nur.

Angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah Indonesia (bmkg.go.id)

"Untuk periode luruhnya awan tersebut tergantung besarnya bisa 1-2 jam," kata Nur.

Nur Asia Utami menuturkan, jika awan kumulonimbus ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, khususnya, pada pesisir barat dan selatan.

"Awan kumulonimbus bisa terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan," ujarnya.

Baca: BMKG: Waspada Angin Kencang Hingga 6 Januari 2019

"Bahkan, di Kota Makassar awan ini bisa tumbuh kembali," tutur Nur.

Nur Asia Utami menambahkan, jika awan kumulonimbus ini sangat berbahaya.

Bahkan, membahayakan bagi lalu lintas penerbangan.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini