Sementara untuk Andi Arief piala dan penghargaan itu dikirimkan ke Kantor DPP Partai Demokrat, di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat.
3. Jubir BPN Prabowo Sandi ingin beri Parnoko Award
Juru Bicara Badan Pemenangan pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade berniat memberi Parnoko Award kepada Partai Solidaritas Indonesia.
Hal ini merespons langkah PSI yang memberikan kebohongan award kepada pasangan calon presiden nomor urut 02 itu.
"Nanti setelah pemilu kita kasih PSI 'Parnoko Award'," kata Juru Andre saat dihubungi, Jumat (4/1/2019).
Parnoko merupakan akronim dari partai nol koma. Istilah itu dibuat Andre berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan PSI sebagai partai baru memiliki elektabilitas di bawah satu persen.
Menurut Andre, kebohongan award yang dibuat oleh PSI hanyalah upaya untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas mereka sebagai partai kecil.
Andre menuding, PSI hanya numpang tenar dengan menyeret nama Prabowo di setiap isu.
"PSI kan parnoko. Tentu untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas adalah dengan cari sensasi, paling tepat menempel Prabowo dan Sandi," kata Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra ini.
Baca: Sebut Bangun Tol Cipali Tanpa Utang sampai PSI Beri Kebohongan Award, Ini Respons Sandiaga Uno
4. Demokrat Buang Piala ke Tong Sampah
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, pihaknya langsung membuang piala dan piagam itu setibanya di Kantor DPP Demokrat, Jumat (4/1/2019) siang.
Lewat akun Twitternya, Ferdinand turut mengunggah video singkat yang menunjukkan piala dan piagam itu berada di tong sampah.
"Langsung kami buang karena itu kami anggap award bohong-bohongan dan sampah," kata Ferdinand saat dikonfirmasi.
Ferdinand menilai langkah PSI mengirimkan penghargaan tersebut merupakan fitnah dan pencemaran nama baik bagi Andi Arief dan Partai Demokrat.
Sebab, Andi Arief belum terbukti menyebarkan hoaks soal tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos.
Proses hukum masih berjalan di kepolisian. Menurut Ferdinand, Demokrat berniat melaporkan fitnah ini ke polisi.
"Award ini akan kami jadikan barang bukti laporan ke polisi karena ini pidana."
"Menuduh orang dalam sertifikat itu sebagai pembohong padahal belum ada keputusan pengadilan yang inkrah," kata Ferdinand.
(Tribunnews.com / Bunga)