Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Hendri Fiuser mengatakan dugaan sementara motif penusukan itu dilatarbelakangi karena dendam dan sakit hati.
"Diduga antara korban dan pelaku pernah dekat, mungkin. Kalau teman dekat masa bunuh-bunuhan sih," kata Hendri.
3. Korban Dikenal sebagai Sosok Berprestasi
Andriana dikenal murid yang berprestasi.
Ia aktif sebagai anggota Organisasi Siswa (Osis) di sekolahnya.
Benedikta Sarumaha, salah satu guru di sekolah tersebut mengatakan, Andriana juga sangat ramah dan santun kepada teman-temannya di sekolah.
"Kita tidak mungkin mengorek sisi pribadi siswa, tapi sepengatahuan saya anaknya tidak ada masalah di luar," kata Benedikta, saat ditemui di sekolah, Rabu (9/1/2019).
Petugas kepolisian sedang memasang garis polisi di lokasi penusukan seorang siswi SMK, di sebuah gang di sekitar Jalan Riau, Kecamatan Baranangsiang, Kota Bogor, Selasa (8/1/2019).
Benedikta menambahkan, pihak sekolah sejauh ini baru berkomunikasi dengan orangtua Andriana melalui telepon.
Komunikasi terakhir dengan orangtua korban terjadi pada Selasa malam.
Saat itu, pihak sekolah memberitahukan jika Andriana berada di rumah sakit.
"Orangtuanya kan di Bandung. Kita telepon, bahwa anaknya ada di rumah sakit. Kita tidak beritahu kalau anaknya meninggal. Tapi mungkin karena sudah tersebar di media, mungkin mereka sudah tahu," tuturnya.
Lanjutnya, pihak sekolah menyatakan duka mendalam atas kejadian penusukan yang menimpa siswinya itu.
Atas insiden tersebut, sambung Benedikta, kegiatan belajar mengajar di SMK Baranangsiang dipersingkat waktunya.