Soal Transportasi dan Kemacetan di Kota Solo, Ini Kata Kadishub dan Pengamat
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Solo, Hari Prihatno memberikan pernyataan yang menarik ketika menjadi narasumber dalam acara Bincang Diskusi Mewah yang mengambil tema Teropong Pembangunan Transportasi Kota Solo.
Heri Prihatno mengatakan jika kemacetan di Solo itu hanya terjadi pada jam-jam tertentu saja.
Heri juga mengatakan jika kemacetan di Solo itu terjadi umumnya pada saat pagi atau sore serta saat malam liburan.
"macet di Solo hanya jam tertentu, paling ya pagi atau sore dan malam liburan," paparnya saat diminta sebagai salah satu narasumber dalam Bincang diskusi yang diadakan oleh tribunnews Solo pada Kamis (17/1/2019) sore tadi pukul 15.00 WIB.
Baca: Pembangunan Tol Solo - Ngawi Untungkan Kota Solo Meski Menimbulkan Kemacetan
Selain hal itu Heri juga memberikan pernyataan jika meski sempat di kritik kini masyarakat merasakan langsung dampak dari pembangunan Overpass Manahan.
"Overpass Manahan itu kurangi macet hingga 50 persen yang berarti juga berdampak terhadap jalan-jalan seperti jalan di sekitar Pasar Nongko.
Lebih lanjut Heri juga memaparkan jika perbaikan ekonomi justru akan lebih baik karena adanya tol Solo - Ngawi ini.
"Pembangunan Pintu Tol justru menguntungkan kita pasalnya letak kita yang berada sangat stategis," ungkapnya.
Selain hal itu Kadishub juga mengatakan jika Solo merupakan kota yang unik.
Baca: POPULER: Tahun Kelulusan Jokowi di SMAN 6 Surakarta Diperdebatkan, Guru Beberkan Nilai Rapor Jokowi
Pasalnya untuk diketahui kota Solo hanya memiliki luas sekitar 44 Km persegi dengan jumlah penduduk yang mencapai 500 ribu namun setiap harinya hampir dilewati oleh sekitar Jutaan kendaraan yang melintas.
Dalam acara bincang diskusi tersebut Heri Prihatno juga memarkan data bahwa jumlah kendaraan di kota Solo mencapai 714 ribu kendaraan.
"Dari 714 ribu kendaraan tersebut ternyata 400 ribu berasal dari kendaraan roda dua," tambahnya saat memberikan penjelasan.
Terkai dengan adanya kemacetan yang bakal timbul Heri juga mengungkapkan dengan sedikit candaannya.
"Tolong masyarakat memanajen waktu jika ingin keluar rumah, kalau males macet ya tidur aja di rumah," pungkasnya
Berbeda dengan Kadishub, Pengamat perhubungan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dr.Eng. Ir. Syafi'i justru memiliki pendapat lain.
Ia berpendapat bahwas seharusnya kita jangan terjebak dengan pembangunan infrastruktur semata, nemun lebih mendorong masyarakat untuk berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
"Selama ini kita terlalu terjebak dengan pembangunan infrastruktur, seharusnya kita mampu mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik," papar Dr.Eng. Ir. Syafi'i tersebut.
Lebih lanjut Syafi'i itu juga memaparkan jika masyarakat berhak mendapat transportasi publik yang layak karena masyarakat juga membayar pajak.
"harapnnya seharusnya planning kita lebih baik dalam memulai pembangunan dan mengatasi kemacetan di Kota Solo ini," pungkasnya.
(Tribunnews.com/ Umar Agus W)