"Aduhhhh....jangan! Tuhan....dua kali saja," jawab si pelaku sembari berteriak ketakutan.
2. Tuai protes
Tindakan oknum polisi yang melibatkan ular saat menginterogasi pelaku ini menuai protes dari pengacara HAM yang menangani masalah di Papua, Veronica Koman.
Dalam akun Twitter-nya, Veronica Koman menulis, penggunaan ular untuk menginterogasi warga Papua yang ditangkap cukup marak.
"Mereka sudah mengetahui, ular biasa digunakan polisi dan militer untuk menginterogasi," kata Veronica Koman seperti dikutip dari kantor berita AFP.
"Sehingga mereka tidak terkejut," ujarnya.
3. Jadi sorotan internasional
Video tindakan interogasi melibatkan ular ini tak hanya viral di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.
Bahkan beberapa media luar negeri online juga menulis berita tersebut.
Sebut saja BBC, Telegraph, The Guardian, Dailymail, dan lainnya.
Media ini menyoroti penggunaan ular dalam kegiatan interogasi terduga pelaku pencurian.
4. Polda minta maaf
Setelah video ini viral, Kepolisian Daerah Papua meminta maaf atas perbuatan oknum polisi tersebut.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Polisi Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, kasus ini telah ditangani Bidang Propam Polda Papua.