Berikut ini empat fakta terbaru ledakan granat di Bogor yang tewaskan dua bocah. Cerita ayah korban hingga tim labfor yang datang ke TKP. Baca berita lengkapnya di sini!
TRIBUNNEWS.COM - Dua bocah tewas dalam insiden meledakne granat di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang,Kabupaten Bogor, Selasa (15/2/2019).
Kedua bocah tersebut bernama Muhammad Mubarok (10) dan Muhammad Doni (14).
Sementara satu bocah lainnya, Khoirul Islami (10) kini masih menjalani perawatan intensif akibat luka parah di RSUD Leuwiliang.
Peristiwa ini terjadi setelah mereka menemukan granat yang terpendam dalam tanah.
Granat tersebut ditemukan di sebuah area perbukitan gunung kapur yang masih termasuk dalam area lapangan latihan tembak yang biasa digunakan TNI, Minggu (10/2/2019).
Baca: Cerita Ayah Korban Ledakan Granat di Bogor, Wajah Korban Sampai Tak Dikenali
Berikut ini fakta terbaru insiden ledakan granat di Bogor yang tekah dirangkum Tribunnews.com dari Tribunnewsbogor.com pada Jumat (15/2/2019).
1. Granat Dikira Onderdil dan Dibuang Sang Ibu
Ayah salah satu korban meninggal, Abdil Majid (45), menceritakan kejadian sebelum sang anak tewas.
Ia mengaku kaget ketika dan tak tahu mengapa anak beserta kawan-kawannya tergeletak bersimbah seusai mendengae suara ledakan.
"Awalnya saya gak tahu, kenapa ini anak-anak udah tergeletak, bingung saya udah gitu anak saya udah gak keliatan mukanya," kata Abdul.
Kemudian Abdul mengaku mendapat informasi dari pihak rumah sakit bahwa ada bahan peledak di tubuh anaknya itu.
Abdul mengatakan jika sang istri punya sempat takut dan punya firasat buruk terhadap benda tersebut.
"Ibu juga udah takut gitu, udah di simpen diumpetin karena takut, barang asing."