Seorang penumpang KRL yang anjlok di Bogor menceritakan dirinya yang terinjak-injak penumpang lain. Sementara seorang warga sekitar mendengar hantaman keras.
TRIBUNNEWS.COM - Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line anjlok di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (10/3/2019) pukul 10.15 WIB.
Proses evakuasi badan kereta menggunakan crane telah selesai dilakukan pukul 01.50 WIB.
Pada kejadian tersebut, 19 orang termasuk masinis dan penumpang menjadi korban luka.
Seorang penumpang bernama Lilis Septiana yang kini dirawat di RS Salak Bogor sempat terinjak-injak oleh penumpang lain.
Baca: Kabar Terbaru KRL Anjlok di Bogor - Diberlakukan Satu Jalur hingga KNKT Selidiki Penyebab Kecelakaan
Baca: Menhub Budi Karya Apresiasi Evakuasi KRL di Lintasan Bogor
Lilis terinjak-injak saat akan keluar dari gerbong pertama.
Ia bahkan sempat mengalami pingsan hingga akhirnya ditolong oleh warga sekitar.
Lilis menceritakan saat dirinya bangun dari pingsan, ia tak berani melihat proses evakuasi.
Perempuan usia 23 tahun tersebut kembali lemas saat melihat kereta.
"Pas saya bangun dari pingsan lagi proses evakuasi, tapi saya enggak berani melihat. Saya langsung lemas lagi pas lihat kereta, soalnya saya di gerbong pertama. Jadi saya terasa banget pas kereta terguling," kata Lilis di Rumah Sakit Salak Bogor, Minggu (10/3/2019) dikutip dari TribunJakarta.com.
Akibat insiden tersebut, Lilis mengalami luka di bagian perut hingga kaki.
Ia mengaku masih merasa mual serta kram di bagian kaki.
"Yang terasa sakit itu dari perut sampai kaki karena terinjak-injak pas keluar gerbong. Perut terasa mual, kaki sulit digerakin dan keram. Kalau sehari-harinya saya memang biasa naik kereta. Sekarang tinggal di Tangerang sama suami," ujarnya.
Sementara itu, seorang warga yang di sekitar kejadian mengaku mendengar hantaman keras.