Pengakuan itu disampaikan dua pelaku pembunuhan dan mutilasi, Aris Sugianto dan Ajis Prakoso yang kini sudah ditahan di Polda Jatim.
Jumat (12/4/2019) sekitar pukul 23.40 WIB, sesaat usai turun dari mobil penyidik, keduanya langsung digelandang ke Ruang Penyidik Subdit Jatanras Polda Jatim di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum.
Baca: Polisi Komentari Pelaku Mutilasi Guru Honorer, Sebut Kejam dan Kejahatannya di Peringkat Teratas
Betis kaki sebelah kiri mereka terbungkus perban.
Informasinya, luka itu akibat ditembak petugas.
Akibatnya, mereka berdua saat memasuki ruangan tersebut berjalan secara tertatih-tatih, bahkan sesekali meloncat-loncat dan dipapah penyidik.
Setelah masuk ke dalam ruangan seluas 5 x 5 meter itu, seorang penyidik yang tak mau disebutkan namanya, memulai proses interogasi kepada keduanya.
Interogasi tersebut diawali dengan sebuah pertanyaan tentang proses mutilasi korban.
Saat ditanya penyidik perihal siapa yang memenggal leher korban, Ajis Prakoso dengan sedikit memicingkan mata ke arah penyidik, mengawali diri menjawab pertanyaan itu.
Artikulasi ucapannya terbilang lugas, hanya saja intonasinya terdengar agak begitu lirih, seakan masih ragu hendak menyampaikan keutuhan informasi tersebut.
Meski begitu, akhirnya pelaku mengungkap kronologi mutilasi guru honorer bernama Budi Hartanto.
Ajis mengaku, dirinyalah yang melakukan proses mutilasi pertama kali pada bagian leher korban.
Karena sempat alami kesulitan, pekerjaan Ajis yang belum sepenuhnya rampung itu, akhirnya dilanjutkan oleh Aris Sugianto.
"Pertama saya, terus dilanjutkan dia," katanya.
Kepada penyidik, Ajis menegaskan, proses mutilasi bagian leher dilakukannya berdua dengan Aris.