Acha pun bahkan menyebut akun Instagram Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), KPU, dan KJRI Sydney terkait masalah ini.
Di akhir postingan, Acha juga mengunggah video suasana TPS Town Hall, Sydney saat ditutup dari seorang rekannya.
Dalam video, masih banyak WNI yang tertahan di luar TPS.
Bahkan mereka antre sejak sore dan tidak bisa masuk.
Berikut postingan lengkap Acha Septriasa yang dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram-nya.
"Saya berterimakasih kpd Panitia TPS tempat saya mencoblos di Marrrickvile Sydney TPS 10, 11, 12 melayani dengan baik."
"Jujur Adil tanpa pandang siapapun. Ramah dan menyenangkan!"
"Mereka pengawas saksi dan panitia di TPS 10 , khusus tempat saya mengantri , terbuka dgn musyawarah menggunakan 1 1/2 kardus surat suara yang Tak TERPAKAI."
"Banyak Daftar Pemilih Tetap yang ternyata datang nya 1 jam sblm berakhir pencoblosan, dan mereka antri di antrian DPLuar negeri Khusus ( yang TPS nya blm di tentukan KJRI ) krn telat mendaftar ulang."
"Hal ini membuat TPS kosong di jam2 produktif jam 1.30-3.30 waktu NSW."
"AYO PEMILIH luar negeri tetap, jangan sia- sia kan hak pilih mu, panitia menunggu dan waktu terbuang sia- sia bagi Daftar pemilih Luar negeri khusus yang ingin menggunakan hak pilih nya."
"Trudy Hasta Taftiana dan teman- teman yang ada di foto ini, mungkin mereka sedang merasa sedih krn sebagai WNI yang ber hak memilih dan sedang berada di luar Negeri , sebagai visitors, pendatang sementara, students, Permanent Resident baru, atau pun temporary resident , mereka BELUM menggunakan HAK PILIH-nya. Dikarenakan Pintu di tutup jam 18.00 tepat."
"Menurut Informasi yang saya dapat, banyak dari mereka yang seharusnya sudah menjadi DPT tapi mungkin ketika di search di website KJRI resmi nama nya jadi Tidak bisa di temukan."
"Akhirnya mereka banyak yang pindah TPS."