News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gara-gara Ini Kasus Zaskia Gotik Kembali Mengemuka, Duta Pancasila Trending Topic lagi

Penulis: Robertus Rimawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedangdut Zaskia Gotik saat ditemui di Gedung Nusantara V MPRI RI, Jakarta, Kamis (07/04/2016).

TRIBUNNEWS.COM - Kasus 'bebek nungging' Zaskia Gotik kembali mengemuka Duta Pancasila lagi-lagi trending topic, ini penyebabnya, Rabu (20/4/2016).

Kontroversi pengangkatan 'Duta Pancasila' pada Zaskia Gotik masih terus berlanjut.

Setelah beberapa waktu 'tenggelam' kali ini kembali mengemuka.

Penyebabnya netizen merespon pernyataan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Meski sebagian besar tidak menanggapi pernyataan Ketua MPR RI netizen seolah kembali teringat akan kasus tersebut dan bermunculan aspirasi antarnetizen.

Seperti dikutip dari Kompas.com Ketua MPR menegaskan, pihaknya tidak pernah menunjuk Zaskia Gotik, pedangdut yang sempat keceplosan mengolok-olok Pancasila, sebagai Duta Pancasila.

“Saya tegaskan, MPR RI tidak pernah mengangkat Zaskia Gotik sebagai Duta Pancasila," ujar dia saat menghadiri sosialisasi empat pilar MPR RI di Bengkulu, Selasa (19/4/2016).

Dia mengakui, adanya olok-olok terhadap lambang negara merupakan bentuk ketidakberhasilan sosialisasi selama ini.

"Kejadian ini sebagai lampu merah atau peringatan. Kejadian ini memberikan kita pelajaran, bayangkan lambang negara kita diolok-olok."

"Itu artinya sosialisasi yang kita lakukan selama ini tidak berhasil,” katanya.

Menteri kehutanan era Presiden SBY ini menjelaskan, kegagalan sosialisasi Pancasila harus dievaluasi agar ideologi bangsa tersebut semakin tertanam di sanubari rakyat.

Pernyataan Zulkifli ini mengundang respon netizen.

Hingga pukul 18.32 WIB 'Duta Pancasila' berada di peringkat 8 dari 10 trending topic Indonesia.

'Duta Pancasila' bahkan telah trending topic selama 5 jam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini