News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Beban dalam Penantian Dewi Sandra

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewi Sandra

TRIBUNNEWS.COM - Tujuh tahun menikah, Dewi Sandra (38) menantikan buah hati dalam biduk rumah tangganya dengan Agus Rahman. Ia pasrah dan terus berharap Tuhan menjawab doanya.

"Aku sih masih tetap menanti, semua orang juga menanti buat aku ya? Bagus, tambah memberiku beban. Tapi aku serahkan semua kepada Tuhan," kata Dewi Sandra ketika ditemui di gedung Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Bagi Dewi, memiliki anak menjadi sebuah impian bagi wanita yang sudah melangsungkan pernikahan.

Baca: Dewi Sandra Selalu Cari Kurma saat Berbuka Puasa

"Aku udah fase di mana (punya anak) itu sempat menjadi patokanku sebagai wanita sesungguhnya. Tapi sekarang, aku enggak mau itu jadi patokan kebahagiaan aku," ucapnya.

Menurut Dewi kebahagiaan yang hakiki dalam pernikahan tidaklah ditentukan oleh ada tidaknya keturunan. 

"Enggak bisa begitu. Sangat tidak fair dan aku enggak mau mencari sesuatu untuk disalahkan. Karena nantinya akan menyalahkan diri sendiri, pasangan, lingkungan sendiri," ungkapnya.

"Nanti sampai yang menciptakan kita 'mengapa Allah tidak adil mengapa mengapa' you know all those things yang bisa menjadi negatif," tambahnya.

Lanjut Dewi, saat ini ia hanya bisa berserah diri kepada Allah SWT, yang mengatur kehidupannya. Ia juga pasrah jika memang tidak dipercaya oleh Allah, untuk diberikan momongan.

"Kalau saya termasuk orang yang tidak dipercaya, itu adalah haknya Allah. Saya tidak tahu apa yang terbaik dan terburuk untuk saya. Dengan percaya Allah berikan yang terbaik. Semoga, insyallah doa-doa yang tidak dikabulkan bisa menjadi sesuatu di akhirat nanti," ujar Dewi Sandra.(*)

Berita ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Dewi Sandra Pasah Soal Keturunan"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini