Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesta pora sebuah konser musik besar digelar, ribuan remaja bersenang-senang dalam acara tersebut.
Dentuman bass drum digital kas musik bergenre edm keluar dari pengeras suara, mengiringi para pemuda berjoget dalam acara tersebut.
Baca: Hakim Sebut Keterangan Asiang Seperti Gangsing
Begitulah potongan adegan film berjudul menunggu pagi yang dipertotonkan kepada para awak media di bioskop, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).
Film tersebut juga mengisahkan mengenai perilaku remaja milenial perkotaan lainnya yang identik dengan kelompok bermain atau biasa disebut teman-teman satu tongkrongan.
Perilaku negatif remaja milenial perkotaan seperti mengonsumsi narkoba dan minuman keras juga dipertontonkan dalam film tersebut.
Baca: LPI Turut Usulkan Peringati Hari Hoax Nasional Setiap Tanggal 3 Oktober
Sutradara Teddy Soeriaatmadja ingin menampilkan kritik sosial dalam film tersebut untuk para remaja milenial ibu kota untuk tidak terlalu asik di masa muda.
Menurut salah satu aktor yang main dalam film tersebut, Mario Lawalata, film yang rencananya tayang pada 11 Oktober 2018 mendatang itu memberikan pesan kepada generasi milenial perkotaan untuk selalu berpikir sebelum bertindak.
"Ini suatu hiburan yah, it's a fun movie dikemas dengan warna yang bagus, lagu-lagunya, bahasa-bahasanya anak-anak sekarang. Jadi memang bener-bener film remaja jaman sekarang. Anak-anak sekarang ya seperti itu, tapi ya jangan diambil negatifnya. Kita ambil pertemanannya, kejadian-kejadian di film ini kan kita mengajarkan, kalau kalian berbuat suatu nengatif akan menerima akibatnya," kata Mario Lawalata.
Dalam film tersebut, Mario Lawalata akan beradu peran dengan para pemain film ternama lainnya, seperti, Aurelie Moremans dan Arya Vasco.