Roro mencoblos di balik bilik suara TP3 193 Rutan Pondok Bambu sekira pukul 10.00 WIB. Sayangnya, Roro langsung kembali ke bui dan tak sempat berbincang dengan awak media.
Baca: Setahun Lebih di Rutan, Berat Badan Roro Fitria Naik 7 Kilogram
"Aku masuk lagi ya. Assalammualaikum," ucap Roro sambil tersenyum.
Harapan Dapat Hukuman Lebih Adil
Awak media baru bisa menghubungi Roro lewat sambungan telepon. Dia mengaku senang masih diberi kesempatan menggunakan hak suara pada pemilu kali ini.
"Ada bahagianya saya bisa ikut berpartisipasi menyalurkan hak suara saya. Saya juga sedih pemilu tahun ini ada di dalam penjara, jauh dari keluarga, jauh dari pengacara, dan sahabat," ucap wanita yang akrab disapa Nyai ini.
"Namun saya tetap harus sabar dan masih berikhtiar," tambahnya.
Tersangka kasus narkotika itu berharap calon presiden yang terpilih bisa mengedepankan kepentingan rakyat, mengedepankan hukum dan menegakkan keadilan.
"Semoga ke depannya presiden yang terpilih lebih bisa mengedepankan kepentingan rakyat, dan juga khususnya karena saya sekarang jadi tahanan. Jadi bisa dipertimbangkan lagi hukuman-hukuman lebih diberikan keadilan," jelasnya.
Roro pun menyayangkan dirinya sebagai penyalahguna narkoba justru dijebloskan ke penjara dibandingkan direhabilitasi.
"Saya hanya sebagai pemakai tapi saya malah dimasukkan ke dalam jeruji besi bukannya direhab. Jadi saya pengen Presiden terpilih yang baru bisa lebih adil masalah hukum," pungkasnya.