Gadis asal Singapura ini juga mengibaratkan hubungannya bukanlah seperti politik.
"Dan diperlakukan seperti hal politik, yang sering diabaikan dengan cara mendiam. Tapi masalah saya ini harus diselesaikan secara kekeluargaan, no if's and no but's," ungkap Felicia dengan tegas.
Hubungi Iriana hingga Sang Nenek Datangi Istana Bogor
Berbagai macam cara ia telah lakukan untuk mendapatkan informasi terkait mantan kekasihnya itu.
Menjalin asmara selama 5 tahun, Felicia dan Kaesang nyatanya telah memiliki kedekatan dengan masing-masing keluarga.
Kedekatan tersebutlah yang digunakan Felicia untuk mencari tahu terkait mantan pacarnya tersebut yang tiba-tiba menghilang.
"Sempat menghubungi Ibu Iriana, namun tidak mendapat jawaban, tiba-tiba Ibu Iriana mengganti nomor ponselnya," katanya dikutip Tribunnews.com, dari kanal YouTube miliknya, Kamis (27/5/2021).
Selain hal itu, ia sempat menulis surat untuk dikirimkan ke Indonesia dari Singapura dengan isi surat permintaan penyelesaian secara kekeluargaan. Namun tak ada respon sedikitpun.
"Dalam keadaan pedih, saya berusaha menegarkan diri dengan menulis tangan surat dari Singapura ke Indonesia kepada Bapak Joko Widodo sekeluarga dan isi suratnya penyelesaian secara keleluargaan karena dampaknya sangat berat bagi saya apabila tidak ada penjelasan dan penyelesaian," ujarnya.
Dalam keadaan kebingungan tanpa adanya respon, nenek Felicia Tissue yang juga ingin mencari jawaban kepada keluarga Jokowi mendatangi Istana Kepresidenan Bogor untuk mencari kejalasan.
Nenek dari Felicia pun ikut mengusahakan untuk sang cucu mendapat respon dari pihak keluarga Kaesang, sampai-sampai sang nenek menyambangi Istana Kepresidenan untuk mencari tau hal itu.
"Nenek saya yang sudah berusia 84 tahun menelepon untuk bertanya, namun saya cuma bisa menyampaikan 'belum tahu Amma tapi jangan khawatir ya'. Karena saya mengkhawatirkan kesehatannya," ungkap wanita keturunan Tionghoa itu.
"Tetapi nenek saya tetap menempuh perjalanan ke Istana Bogor untuk mempertanyakan ada apa sebetulnya dengan putra beliau.
Sayangnya perjalanan itu sia-sia. Dinding istana begitu tebal dan tidak ada seorangpun yang menjawab pertanyaan nenek saya," imbuhnya.
Namun dengan berlapis-lapis pertahanan yang ada membuatnya menerima semuanya dengan tangan kosong atas hasil jerih payahnya tersebut.