"Saya sudah tidak sabar ingin berbagi kehangatan ini dengan semua penonton," ungkapnya.
Sementara itu, Zack Lee mengakui docuseries Once Upon a Time in Chinatown adalah debutnya sebagai sutradara, setelah sekian tahun menjadi seorang aktor.
"Ini jadi pengalaman berkesan buat saya. Ini karya yabg sentimentil dan sangat personal," tegas Zack Lee.
Saat proses syuting berlangsung, Zack mengakui sangat terkesan dengan cerita para pelaku kuliner di Chinatown
"Kita sangat terkesan dan sangat terinspirasi. Saat syuting kita semua menangis dengar kisah mereka. So inspiring and so powerful!," katanya.
Zack Lee mengungkapkan, ia baru tahu pelaku kuliner di Chinatilown menganggap makanan sebagai medium untuk menceritakan hidup mereka.
"Karena kita ingin dokumenter ini tidak hanya soal makan-makan tetapi punya pesan moral, bisa menginspirasi generasi kita, menceritakan kisah yang mungkin sudah hilang, kita belum tahu. Dan kita beruntung mengetahui dari mereka langsung," ujar Zack Lee.
Zack Lee mengatakan, dalam docuseries Once Upon a Time in Chinatown ia tak hanya menjadi sutradara. Tapi ia juga sebagai pemain yang memerankan tokoh Tirta Lie.
Once Upon a Time in Chinatown mengisahkan rangkaian perjalanan restoran-restoran legendaris yang lekat dengan budaya Tionghoa di kawasan Kota, Jakarta.
Docuseries ini memiliki cerita hasil dari menggali cerita-cerita inspiratif dari para pemilik restoran selama menjalani bisnis, dan kehidupan mereka yang belum pernah diceritakan kepada orang luar.
Dalam proses syutingnya, Once Upon a Time in Chinatown mengangkat tujuh restoran yang menjadi esensi utama cerita, yakni Siauw A Tjiap, Lomie Amen Pinangsia, Bakmie Acang.
Selain itu, ada juga Bakmie Encim Anggur, Kwetiau Sapi 78, Nasi Ayam Hainam Apollo, dan Ketupat Cap Go Meh, serta ada beberapa restoran tambahan seperti Siomay Oma Leni, Bakmi Kucai, dan Kari Lam.
Vision+ originals docuseries Once Upon a Time in Chinatown tersaji dalam format video on demand (VOD) dan dapat ditonton eksklusif di Vision+, mulai tanggal 11 Oktober 2021.