Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit Hepatitis akut hingga saat ini memang belum diketahui penyebabnya secara pasti.
Namun, beberapa hipotesa telah ada. Satu di antaranya adalah fenomena ini adalah bagian dari pandemi itu sendiri.
Hipotesa ini pula yang diyakini oleh pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman. Menurutnya bagian dari pandemi Covid-19 sejak awal ada di Wuhan.
Baca juga: Pakar Sebut Hepatitis Akut Sangat Kecil Kemungkinan Jadi Pandemi
Baca juga: Apa Saja Gejala Hepatitis yang Umum pada Anak?
"Hepatitis itu sudah terdeteksi berkaitan dan akibat dari infeksi SARS-CoV-2 Dan itu terjadi di semua usia. Artinya anak dan dewasa. Terutama saat itu ditemukan. Dan seiring waktu pun begitu," ungkapnya pada Tribunnews, Senin (16/5/2022).
Bahkan di India, sebelum fenomena ini menjadi masalah yang diangkat ke permukaan oleh WHO dan media secara global, Hepatitis ini sudah terdeteksi.
Ia pun menyebutkan ketika gelombang wabah atau kasus Covid-19
meningkat, kasus Hepatitis terutama pada kelompok anak pun meningkat. Namun saat itu mungkin belum begitu detail seperti negara maju.
"Tapi data yang menyatakan Hepatitis meningkat terjadi di India misalnya. Kemudian ketika kasus Covid-19 menurun, Hepatitis sendiri juga menurun," katanya lagi.
Saat ini kajian Israel juga menyatakan 90 persen kasus Hepatitis pada anak yang sebelumnya dalam satu tahun terakhir pernah terinfeksi covid-19.
Dan ini menunjukkan kaitan antara Hepatitis ini dengan Covid-19 sebetulnya masih makin menguat.
"Oleh karena itu, meski masih harus menunggu hasil penyeledikan, upaya mitigasi sudah bisa dilakukan tanpa menunggu dengan jelas penyebabnya," tegas Dicky.
Di antaranya dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan sebagainya. Lalu melakukan upaya vaksinasi.
Selain itu juga bisa melakukan pencegahan dengan menghindari potensi pajanan dan paparan makanan kotor. Hindari sharing makanan dan minuman untuk meminimalisir penularan.